MANYAR | NUGres – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDS RA) Manyar, Gresik, menggelar kajian berjuluk Ngafe (Ngaji Feqih). Ngafe perdana ini mengkaji beberapa hal dalam momen Iduladha 1444 Hijriah, khususnya Qurban menjadi topik yang diangkat pada Sabtu (24/6/2023 malam.
Ngafe perdana ini berlangsung di Cafe Tambak Kulon, Desa Manyarsidomukti Kecamatan Manyar, Gresik. Ngafe yang dikemas dalam bentuk talkshow menghadirkan narasumber antara lain; Rais Syuriah MWCNU Manyar, KH Ahmad Suhaili Idris dan Ketua MDS RA Manyar; Gus Ahmad Junaidi sebagai moderatornya.
Ngafe malam itu tidak hanya dihadiri oleh anggota pengurus GP Ansor PAC dan Pimpinan Ranting saja, melainkan hadir pula Muslimat NU dan beberapa panitia qurban di wilayah perumahan di Kecamatan Manyar.
Pembacaan Ratibul Haddad, pembacaan ayat suci Al Quran, Shalawat nabi, dilanjut dengan menyanyikan lagu indonesia raya, syubbanul wathon dan mars, serta sambutan-sambutan mengawali kegiatan rutin tersebut.
Ketua PAC GP Ansor Manyar, Vicky Firmansyah mengucapkan terima kasih kepada Pemdes dan BUMDES Manyarsidomukti karena untuk kedua kalinya memfasilitasi kegiatan PAC GP Ansor Manyar.
“Pemilihan kata Ngafe ini sendiri disusun untuk menarjk generasi muda khususnya sahabat ansor untuk bisa ngaji feqih yang imagenya hanya ada di pesantren maupun masjid atau surau. Ngafe ini bahkan diadakan livestreaming agar bisa lebih jauh jangkauannya,” kata Vicky.
Sementara Kepala Desa Manyarsidomukti, Ach Chasin mengucapkan terima kasih telah diajak kerjasama oleh PAC MDS RA Manyar dalam kegiatan Ngaji Ngaji Fikih. Kendati demikian, ia mengaku sempat kaget diajak ngafe ternyata Ngaji feqih.
“Alhamdulillah Pemdes diajak kerja sama untuk selanjutnya terus bekerjasama dengan desa. Besar harapan akan ada kegiatan lain yang berguna buat warga Desa Manyar Komplek,” katanya.
Dalam ngajinya, KH Suhail menjelaskan mulai sejarah terjadinya perintah qurban, syarat sahnya menyembelih hewan qurban, sampai pada permasalahan aktual yang sering terjadi kini.
Permasalahan seperti penjualan kulit hewan qurban, masak daging qurban untuk makan panitia dan petugas, menggunakan dana masjid untuk operasional qurban hingga qurban sebelum aqiqoh. Acara kemudian ditutup dengan doa olehnya.
Usai berlangsungnya acara, Gus Ahmad Junaidi mengungkapkan kegembiraannya atas animo para jamaah, baik yang hadir secara langsung serta dan penonton di live streaming. Oleh karena itu, pihaknya berencana akan menjadikan Ngafe sebagai program kerja PAC MDS RA Manyar selama masa khidmatnya.