HIKMAH | NUGres – Sejak dahulu dan tentunya masih relevan hingga kini, pendekatan dakwah melalui tembang, syair, syi’iran, menjadi salah satu metode yang dipilih para ulama dalam menyampaikan nilai-nilai atau pesan moral dan spiritual. Penyampaian melalui gubahan syair ini dianggap sangat efektif.
Salah satu syair maupun tembang jawa yang kerap didengar oleh generasi milenial atau generasi kelahiran 1981 – 1996, yaitu syair “Eling-eling Siro Manungso”. Belakangan diketahui bahwa pujen jowo yang kerap didedangkan anak-anak menjelang salat berjamaah di surau, langgar, atau musala ini merupakan buah karya seorang ulama bernama KH Ali Maksum.
Almaghfurlah KH Ali Maksum yang pernah memangku Rais Aam Syuriyah PBNU tahun 1981 – 1984 merupakan ulama dari Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. Diketahui KH Ali Maksum lahir pada tahun 1915 dan wafat pada 7 Desember 1989.
Lebih lanjut mengenai syair“Eling-eling Siro Manungso” banyak sekali versinya. Namun baru-baru ini, dzurriyah KH Ali Maksum yakni KH Hilmy Muhammad mengeluarkan versi syair yang kerap disenandungkan oleh Allahuyarham KH Ali Maksum tersebut.
Kedalaman makna disertai kepaduan kata yang rapi, menjadikan syair “Eling-eling Siro Manungso” memberi penekanan dan hikmah mengenai pentingnya belajar serta menghargai waktu.
Berikut ini syair “Eling-eling Siro Manungso” yang dirilis oleh KH Hilmy Muhammad bin Hanifah binti KH Ali Maksum, di channel Youtube miliknya pada Senin (20/11/2023).
1
Eling-eling siro manungso
nemenono gonmu ngaji
mumpung durung katekanan
Malaikat juru pati
Wahai manusia, ingat dan perhatikanlah, bersungguh-sungguhlah dalam belajar selagi Malaikat maut belum datang menjelang.
2
Awak-awak wangsulono
Pitakonku marang siro
Seko ngendi siro iku
Menyang endi tujuanmu
Coba jawab pertanyaanku, Dari mana asalmu dan kemana tujuanmu?.
3
Kulo gesang tanpo nyono
Kulo mboten gadah sejo
Mung kersane Kang Kuoso
Gesang kulo mung sak dermo
Saya hidup tanpa disangka-sangka
Saya juga tak merencanakannya. Semua semata-mata kehendak dari Yang Maha Kuasa. Saya hanya sekedar menjalani saja.
4
Gesang kulo sak meniko
Inggih wonten ngalam dunyo
Dunyo ngalam kerameyan
Isine apus-apusan
Saat ini saya hidup di dunia, yang suasananya terlihat penuh keramaian, tapi sungguh isinya hanya tipuan belaka.
5
Yen sampun dumugi mongso
nuli sowan Kang Kuoso
Siang ndalu sinten nyono
Jer manungso mung sak dermo
Bila sudah tiba waktu sowan kepada Yang Maha Kuasa maka tidak ada yang menduga, kematian akan datang pada saat siang atau malam. Manusia benar-benar hanya menjalani saja.
6
Urip dunyo ora suwe
Bakal ngalih panggonane
Akherat nggon sejatine
Mung ngamal becik sangune
Hidup di dunia tidak akan lama. Semua akan berpindah tempat ke akhirat, alam kehidupan yang sebenarnya. Dan hanya amal kebaikan yang dapat menjadi jaminan perbekalannya.
7
Sowanmu mring Pengeranmu
sopo kang dadi kancamu
sarto opo gegawanmu
kang nyelametke mring awakmu
Saat sowan menghadap Tuhanmu, siapa kawan yang akan menemanimu?, dan apa bekal bawaan yang dapat menyelamatkanmu?
8
Kulo sowan maring Pengeran
Kulo ijen tanpo rowang
tanpo sanak, tanpo kadang
bondo kulo katilaran
Saat sowan menghadap Tuhan, saya datang sendirian tanpa teman, tanpa bersama sanak, tidak juga saudara. Semua harta benda juga saya tinggalkan.
9
Yen menungso sampun pejah
uwal saking griyo sawah
najan nangis anak simah
nanging kempal mboten betah
Bila sudah mati, maka manusia akan berpisah dari semua hartanya, termasuk rumah dan sawah. Meskipun anak istri terlihat menangis, tapi mereka tidak akan betah kumpul bersama dengan yang sudah jadi jenazah.
10
Senajan bebondo-bondo
morine mung sarung ombo
Anak, bojo, moro tuwo
yen uwis ngurug banjur lungo
Meskipun berharta banyak, mayit hanya akan memakai kain mori seukuran sarung. Bila sudah dikubur, anak istri dan mertua akan segera pergi meninggalkannya.
11
Yen urip tan kabeneran
Bondo kang sapirang-pirang
ditinggal dinggo rebutan
anake podo klereran
Bila hidup seseorang tidak beruntung, maka harta melimpah yang ditinggalkan hanya akan menjadi rebutan, sementara anak-anaknya hidup terlantar, terabaikan.
اللهم صىل على • محمد شافع ا لأ نام
وآله وصحبه • وسلِّم على الدّوام
Ya Allah, anugerahkanlah kasih sayang dan keselamatan kepada Sang Penyelamat, Kanjeng Nabi Muhammad, segenap keluarga, dan sahabat, selama-lamanya.
12
Yen sowan Kang Moho Agung
ojo susah, ojo bingung
janji ridlone Pengeran
udinen nganggo ngamalan
Saat menghadap kepada Allah Yang Maha Agung maka tak perlu susah, tak perlu bingung, selama ridla Allah dijadikan sebagai tujuan dan diwujudkan melalui amal-amal kebaikan.
13
Ngamal soleh ora mung siji
dasare waton ngabekti
nderek marang Kanjeng Nabi
Muhammad Rasulullahi
Amal saleh itu bentuknya macam-macam. Dasar utamanya adalah beribadah kepada Allah, dengan cara mengikuti petunjuk-petunjuk yang disampaikan oleh Kanjeng Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
14
Mbangun turut ing wong tuwo
sarto becik maring tonggo
welaso sak podo-podo
mulango marang ing popo-popo
Antara amal saleh adalah berbakti kepada orang tua, berhubungan baik dengan tetangga, bersikap welas asih kepada sesama, dan membimbing yang papa (yang lemah/belum tahu).
15
Yen ngendiko ngati-ati
ojo waton angger muni
Raqib ‘Atid kang nulisi
Gusti Allah kang ngadili
Kalau bicara hati-hati, jangan asal bunyi, sebab semua akan dicatat oleh Malaikat Raqib Atid dan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah Ta’ala.
لاإله إلاّالله • لاإله إلاّالله
لاإله إلاّالله • محمدٌ رسول الله
Tiada tuhan yang patut disembah selain Allah. Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayh wasallam adalah utusannya Allah
16
Ojo dumeh sugih bondo
yen Pengeran paring loro
bondo akeh tanpo guni
dokter mung ngereko doyo
Jangan mentang-mentang merasa memiliki harta. Bila Tuhan menguji dengan derita lara, harta yang banyak tiada guna, dokter juga sekedar berusaha semampunya.
17
Mulo mumpung siro sugih
tanjakno jo wigah-wigih
darmo jo ndadak ditagih
tetulung jo pilih-pilih
Oleh karena itu, selagi masih sugih, jangan ogah-ogahan untuk bersedekah, kebaikan jangan nunggu harus ditagih, menolong orang juga jangan pilih-pilih.
18
Mumpung siro isih waras
Ngibadaho kanti ikhlas
Yen leloro lagi teko
sanakmu mung biso dungo
Selagi engkau masih sehat, beribadahlah dengan penuh ikhlas. Bila sudah terlanjur sakit sanak saudaramu hanya bisa berdoa.
19
Mumpung siro isih gagah
mempengo nyengkut jo wegah
Mongko siro yen wis pikun
ora nelongso karo gettun
Mumpung masih gagah, rajin dan semangatlah. Jangan bermalas-malasan. Nanti bila sudah pikun/tua, engkau tidak akan sedih dan menyesal.
20
Mulo kondo do elingo
uripmu sing ngati-ngati
mung sepisan ono dunyo
yen wus mati ora bali
Oleh karena itu, kawan, ingatlah, jalani kehidupanmu dengan hati-hati. Kesempatan hidup di dunia hanya sekali. Bila sudah mati, tak akan kembali lagi.
21
Gusti Allah wis nyawisi
Islam agomo sejati
tatanan kang anyukupi
lahir batin kang amumpuni
Gusti Allah telah menyediakan Islam sebagai agama yang benar, dengan tatanan yang lengkap, menyeluruh lahir batin.
22
Kitab Qur’an kang sampurno
tindak Nabi kang pertelo
sinaunen kang pramono
sing sregep lan ojo dleyo
Allah juga telah memberi panduan berupa kitab suci al-Qur’an yang sempurna, mengutus Nabi guna memberikan petunjuk yang jelas. Karena itu, belajarlah yang baik dan rajin, serta jangan neko-neko.
23
Duh Allah Kang Moho Agung
mung Paduka maringi
ngibadah kelawan pitulung
mergi leres kang mungkasi
Ya Allah Yang Maha Agung, semoga Engkau anugerahkan kami kemampuan untuk senantiasa beribadah kepadaMu, dan bimbingan ke jalan yang benar hingga akhir hayat.
24
Amin amin amin amin
ya Allah Rabbal ‘alamin
mugi Paduko ngabulno
sedoyo penyuwun kulo
Amin amin amin amin, ya Allah, Tuhan semesta alam, semoga Paduka berkenan mengabulkan semua doa permohonanku.
Simak video selengkapnya, Syair dan Terjemahan “Eling-eling Siro Manungso” di channel Youtube Hilmy Muhammad