DUKUN | NUGres – Menyongsong bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama Cabang Gresik (Lesbumi NU Gresik) menggelar event berjuluk Megengan Budaya, Ahad (19/3/2023).
Megengan Budaya dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah ini menggandeng Sekolah Tinggi Agama Islam Ihyaul Ulum Gresik (STAIIU Gresik), MTs Ihyaul Ulum, serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Dukun.
Dalam prosesnya, Megengan Budaya berlangsung di Gazebo Gedung MTs Ihyaul Ulum Dukun Gresik. Menampilkan sejumlah pertunjukan di antaranya Tari Sufi dari seorang Penari bernama Mbah Minto, hingga puncaknya diisi dengan pagelaran wayang oleh Ki ompong Soedarsono dari Temanggung.
Megengan sendiri secara arti yaitu ngempet atau menahan, arti luas megengan yaitu menahan hawa nafsu untuk persiapan puasa di bulan suci ramadhan selama satu bulan.
Tradisi megengan kerap dilakukan oleh warga NU dengan melakukan berbagai macam kegiatan seperti nyekar (ziarah kubur), padusan, kenduren hingga doa bersama menyambut Ramadhan.
“Maka untuk menyambut bulan suci ramadhan setiap manusia membersihkan diri baik secara jasmani maupun batin merupakan hal yang sangat penting dalam rangka beribadah menghadap Allah SWT,” kata Ketua Lesbumi NU Gresik, yang juga Penyair bernama pena Rakai Lukman ini.
Lebih lanjut, peserta yang hadir bukan hanya dari MTs maupun STAI Ihyaul Ulum semata, bahkan dari sejumlah madrasah maupun komunitas di Gresik datang ke acara tersebut.
Si Dalang Wayang Blang-bleng, Ki Ompong, nampak asyik memainkan wayang. Nyanyian anak-anak mengiringinya. Kegiatan ini seolah berhasil mengenalkan bahwa wayangan ini bisa dilakukan dengan gembira serta sukacita.
Sementara Mbah minto memberikan pengajaran Tari Sufi. Ia mengatakan bahwa ini merupakan Tari Rahmat kepada Allah SWT lalu para peserta menirukan gerakan tersebut. Kemeriahan acara ini dipungkasi dengan doa oleh Ketua STAI Ihyaul Ulum, H Ubaidillah.