GRESIK | NUGres – Beberapa waktu lalu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melaksanakan ta’aruf pengurus. Kegiatan ini juga menandai susunan kepengurusan secara paripurna baik Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Jatim 2024 – 2029.
Selanjutnya, kerja PWNU akan membutuhkan perangkat depatementasi terdiri dari beberapa bidang tugas lembaga untuk mendukung kinerja PWNU Jatim.
Keberadaan lembaga di bawah kepemimpinan KH Anwar Mansur sebagai Rais Syuriyah PWNU Jatim dan KH Abdul Hakim merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim ini memiliki peran penting untuk mengoperasikan jamiyyah Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.
Sementara itu, Jawa Timur dengan melimpahnya khasanah kebudayaan maupun tradisinya, membutuhkan “pamomong” yang ringan kakinya juga dapat bergerak dari bawah ke atas.
Dalam hal kesenian dan kebudayaan, para budayawan serta seniman grassroot mengharapkan Ki Ardhi Purbo Antono sebagai Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur.
Dalang kondang Jawa Timur ini juga diketahui memiliki tak sedikit “cantrika” di berbagai kabupaten/kota. Selain itu alumnus Universitas Negeri Malang ini dianggap mampu bergerak secara luwes dari bawah hingga ke atas.
Lebih jauh Ki Ardhi juga merupakan bagian dari struktur kepengurusan Lesbumi PBNU yang saat ini dipimpin oleh Kiai Jadul Maula sebagai ketua Lesbumi PBNU dan Ning Inayah Wahid selaku sekretarisnya.
Sehingga selain mampu bergerak secara koheren, ia dianggap memiliki cukup syarat dan potensi seperti kecepatan berkonsolidasi dengan seluruh pengurus Lesbumi NU di tingkat kabupaten/kota, hingga beberapa kecamatan dan desa di Jawa Timur.
Sementara saat NUGres menginformasi kepada pendherek almaghfurlah KH Agus Sunyoto itu, pada Rabu (25/9/2024) malam, dirinya menanggapi dengan luwes.
Dikatakannya, bahwa selamanya ia akan menggenggam spirit perkhidmatan yang telah diajarkan oleh Kiai Agus Sunyoto, dimana dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama harus dilandasi dengan Lillahi ta’ala.
“Kula dalam berkhidmah di Lesbumi NU memposisikan diri sebagai santri. Dados tidak berani menawarkan diri. Mempromosikan diri. Apalagi merasa bisa dan mengusulkan secara pribadi. Namun bila mana dikehendaki oleh beliau-beliau mulia (jajaran Syuriyah PWNU Jatim) untuk menyambung pergerakan insya Allah, lillahi ta’ala, akan kami tindakke kanthi lilo legowo lahir tumusing batin, dengan berharap syafaate kanjeng nabi ugo barokahe poro wali khususe Hadrotussykeh KH Hasyim Asy’ari,” tandasnya.
Kendati demikian, Ki Ardhi juga menghargai aspirasi bala-bala Lesbumi NU di sejumlah kabupaten Jawa Timur yang ‘ndepe-ndepe’ alias arep-arep dirinya menjadi kusir cikar Lesbumi NU Jatim menuju keraton kejayaan budaya baromaeter Nusantara dan dunia.
“Basa perwayangannya Sagah Dereng Kinan Tenan Selak Mbok Menawi Saged, lah meniko elok. Matur suwun,” pungkas sahabat karib pengurus Lesbumi PBNU almarhum Kiai Abdullah Wong ini.
Editor: Chidir Amirullah