Semarak Harlah Muslimat NU ke-77, PAC Muslimat NU Manyar Ziarah Makam Ulama Perempuan Fatimah Binti Maimun

oleh -208 Dilihat
Semarak Harlah ke-77 Muslimat NU, PAC Muslimat NU Manyar Ziarahi Makam Siti Fatimah Binti Maimun.
Semarak Hari Lahir ke-77 Muslimat NU, Pimpinan Anak Cabang Muslimat NU Manyar Ziarahi Makam Ulama Perempuan, Siti Fatimah Binti Maimun, Jumat (31/3/2023). Foto : Tim dok. PAC Muslimat NU Manyar/NUGres

MANYAR | NUGres – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Manyar turut rayakan Hari Lahir (Harlah) ke 77 Muslimat NU, dengan menggelar ziarah ke makam Ulama perempuan Fatimah Binti Maimun di Desa Leran Kecamatan Manyar Gresik, pada Jum’at (31/3/2023) siang.

PAC Muslimat NU Manyar yang merupakan dalam Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU), merayakan Harlah Muslimat NU ke 77 dengan berziarah ke makam Fatimah Binti Maimun. Kegiatan Khotmil Quran, Tahlil, serta kajian perempuan yang bertitik pusat di Pendopo makam tersebut.

Ziarah kali ini dihadiri oleh rombongan Muslimat se-PAC Manyar dan perwakilan jajaran PAC Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU) Manyar. Jamaah secara bersama-sama menggelar Khotmil Quran serta membaca Tahlil di makam panjang yakni kepada ahli kubur Nyai Fatimah Binti Maimun.

Simak Juga:  Tim Rukyat LFNU Gresik Berhasil Melihat Hilal di Balai Rukyat NU Bukit Condrodipo

Ketua PAC Muslimat NU Manyar, Nyai Hj Hajar Idris Sahlan saat dihubungi NUGres menuturkan, untuk meneladani ajaran luhur yang telah disebarkan oleh para ulama Islam, salah satu cara yakni dengan berziarah ahli kubur.

“Di harlah Muslimat NU ke 77, kita sebagai Muslimat wajib meneladani perjuangan para pendahu Islam di Jawa, tak terkecuali dari sosok perempuan Nyai Fatimah yang rela berjuang menyebarkan agama dan ajaran Islam,” tutur Nyai Hajar Idris Sahlan.

Advertisment

Ia juga menuturkan, pada Khotmil Qur’an, terdapat penyampaian kajian mengenai kandungan keutamaan Qur’an Surat Maryam.

“Saat itu kita juga sempatkan untuk melakukan kajian sosok Nyai Maryam yang tertuang di dalam Quran Surat Maryam tentang memaknai keutamaan dari surat tersebut,” sambungnya.

Simak Juga:  Lawan Isu Kekerasan Dalam Pondok Pesantren, Bu Min Bersama Bu Nyai Nusantara Sepakati Ada Perubahan

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa prinsip kemandirian yang ditanamankan sebagai perempuan Muslimat agar menjadi sosok yang penuh dengan empati cukup membahagiakan tanpa harus menggantungkan diri kepada orang lain.

“Jadi buat perempuan di Muslimat NU, semangat kemandirian itu akan membuat mereka menyenangkan dan tidak mudah mengeluh. Alhamdulillah kegiatan Muslimat Manyar tadi sudah mandiri, tadi kegiatannya gak pakai sponsor atau proposal pendanaan cukup pakai uang kas seadanya, tapi alhamdulillah teman-teman guyup.” tutup Nyai Hajar dengan nada guyon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *