GRESIK | NUGres – Pasar Bandeng diselenggarakan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran atau pada malam 27 hingga 29 di bulan Ramadhan.
Tahun ini, Pasar Bandeng dipenuhi berbagai macam lapak pedagang sejauh ±3 kilometer. Bertitik awal dari Jalan Gubernur Suryo, Pasar Krempyeng Depan Pasar Baru Gresik, Depan Pasar Kota Gresik, Jalan Samanhudi, Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Raden Santri sampai Jalan Basuki Rahmat (Alun-alun Gresik).
Rupanya, pengunjung tidak hanya berburu ikan bandeng sebagai belanjaannya, melainkan yang cukup menjadi primadona kaum ibu yaitu bunga sedap malam.
Salah seorang pengunjung Pasar Bandeng, Vina (28), yang kedapatan membeli bunga sedap malam mengatakan, bila membeli bunga ini menjadi kebiasaan keluarganya menjelang lebaran.
“Saya beli kembang sedap malam saat lebaran ini karena kebiasaan almarhum mbah saya. Pokoknya, di hari lebaran rumah harus wangi sedap malam,” ujar ibu satu anak asal Kebomas Gresik, Kamis (19/4/2023) malam.
Sementara itu, salah seorang penjual bunga sedap malam, Angga (18), menjelaskan manfaat dan memberikan tips bagaimana memperlakukan bunga sedap malam agar awet.
“Sedap malam ini aroma wanginya khas. Bisa bertahan sampai 7 hari, tergantung perawatannya saja sih, sering ganti air, ujung pangkal dipotong setiap hari supaya tidak busuk,” kata remaja asal Tlogopojok yang membantu orang tuanya berjualan.
Ia juga mengungkapkan, setiap momen Pasar Bandeng ini, warga Gresik dipastikan selalu berburu bunga sedap malam untuk dibeli.
“Harganya bervariasi, mulai Rp 5 ribu sampai Rp 25 ribu. Kalau yang paling banyak dicari sedap malam. Saya menjualnya Rp 10 ribu pertangkai boleh ditawar,” pungkasnya.
Tidak diketahui pasti, sejak kapan bunga yang kebanyakan dikirim dari wilayah Bangil Pasuruan Jawa Timur ini banyak diburu warga Gresik sebagai pengharum ruangan alami saat lebaran idulfitri, sehingga penjualnya cukup banyak.
Padahal, bunga sedap malam ini bukan berasal dari Indonesia. Bunga sedap malam ini, diperkirakan berasal dari Meksiko dan dibawa masuk ke Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa dan Tiongkok ke Indonesia.