Santri Baru Gresik Mulai Beraktifitas di Pesantren, Ini 5 Tips Agar Kerasan Mondok

oleh -161 Dilihat
Mengkaji Kitab Kuning. Salah satu rutinitas santri pondok pesantren di Kabupaten Gresik. Foto/Ilustrasi: NUGres
Mengkaji Kitab Kuning. Salah satu rutinitas santri pondok pesantren di Kabupaten Gresik. Foto/Ilustrasi: NUGres

GRESIK | NUGres – Tahun pelajaran baru 2023/2024 sudah mulai berlangsung sejak beberapa hari lalu. Pengalaman dan suasana baru bagi peserta didik dan santri baru Pondok pesantren di Gresik pun dimulai.

Di Pondok pesantren tentu ada santri yang tenang menghadapi masa transisi lingkungan barunya. Namun tidak sedikit pula jumlahnya yang kewalahan dalam beradaptasi.

Akan hal ini Dosen Program Studi Psikologi Islam Institut Agama Islam Darurattaqwa (INSIDA Gresik), Ida Fitri Shohibah, M.Psi., yang juga Kepala Program Studi Psikologi Islam INSIDA Gresik membagikan tips agar anak kerasan mondok.

Menurut pandangan akademisi perguruan tinggi yang berlokasi di Pondok Pesantren Daruttaqwa Suci Manyar Gresik itu, sedikitnya ada 5 (lima) tips agar anak kerasan atau betah di pondok.

Simak Juga:  Puncak Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri, RMI MWCNU Bungah Gelar Bungah Bersholawat

“Langkah pertama, tentu memantapkan niat mondok (motivasi). Ini adalah hal mendasar yang harus dimiliki santri. Seperti memiliki keinginan yang besar untuk menjadi anak yang lebih pintar terutama dalam mengaji dan sukses dunia akhirat,” katanya kepada NUGres, Sabtu (22/7/2023).

Advertisment

Motivasi lainnya, terang dia, apabila mondok karena diarahkan orangtua, bisa diawali dengan keinginan untuk membahagiakan dan berbakti kepada orang tua.

“Kedua, berteman dengan siapa saja. tidak pilih-pilih teman. Teman adalah keluarga bagi santri. Tidak hanya teman belajar tapi juga bermain, tidur, beribadah, berbagi suka dan duka, serta selalu bersama-sama dalam segala aktivitas,” sambungnya.

“Ketiga, jangan malu untuk mengakui kekurangan dan kesalahan karena setiap orang pasti memilikinya,” lanjutnya. “Keempat, mengisi waktu luang dengan berinteraksi bersama teman sesama santri, tidak menyendiri,” imbuh dia.

Simak Juga:  Memoar Tiga Tahun bersama sang Guru, Kiai Virtual Gresik Kembali Luncurkan Buku

“Yang terakhir, apabila rindu orang tua atau keluarga maka doakanlah mereka. Selain itu, anak-anak juga dapat mengungkapkan perasaannya melalui tulisan di buku harian,” tutup akademisi INSIDA Gresik yang juga cucu KH Moch Syahid Mustasyar PCNU Gresik ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *