SIDAYU | NUGres – Dirangkai dalam nuansa Halal Bihalal pada penghujung Syawal 1446 Hijriah, pembukaan rutinan kajian sejarah telah dilaksanakan dengan sukses oleh Pengurus Takmir Masjid Besar Kanjeng Sepuh (MBKS) Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, pada Ahad 27 April 2025.
Ratusan warga tampak mengikuti secara khidmat mulai dari pembacaan tahlil, doa bersama, kemudian sambutan-sambutan, pengajian umum yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Prof. Dr. (HC) KH Abdul Ghofur, hingga acara inti yakni pemaparan sejarah yang disampaikan oleh penulis Buku “Sidajoe” Eko Jarwanto.
Ketua Takmir Jelaskan Visi Besar Rutinan Kajian Sejarah
Di depan ratusan warga dari berbagai wilayah yang tampak menyambut antusias kegiatan ini, Ketua Takmir Masjid Besar Kanjeng Sepuh Sidayu, KH. M. Nu’man Suhail menyapa para kiai serta para tokoh yang hadir.
Di antaranya terlihat, Ketua DPRD Kabupaten Gresik M. Syahrul Munir, dzuriyah Mbah Kanjeng Sepuh dari Surabaya Dr. Lilo Yuwono, jajaran Forkopimcam terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek Sidayu. Jajaran pengurus Syuriyah serta Tanfidziyah MWCNU Sidayu, Banom dan Lembaga NU, juga sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.
“Pembukaan Ngaji Rutin tentang sejarah ini sebagai upaya, pertama dalam rangka menambah referensi. Membuka cakrawala berbagai khasanah keilmuan wilayah Sidayu. Jangan sampai masyarakat Sidayu itu tidak mengenal tokoh para pendahulu, khususnya yang dimakamkan di pemakaman Mbah Kanjeng Sepuh Sidayu,” ujarnya.
Tujuan yang kedua, sambung KH Nu’man Suhail, Rutinan Kajian Sejarah ini nantinya dapat menerbitkan sebuah buku yang memuat karya serta biografi para pemimpin pendahulu yang pernah memimpin wilayah Sidayu.
“Agar supaya generasi selanjutnya—anak cucu kita—punya dokumentasi, tidak buta sejarah, tidak putus dalam mengenal tokoh yang telah berjasa di wilayah Sidayu,” sambungnya. Hal ketiga, KH. M. Nu’man Suhail menyampaikan bila kegiatan rutinan kajian sejarah ini sebagai sambung rasa generasi hari ini dan tokoh di masa silam.
Ketua DPRD Gresik Ajak Masyarakat Jaga Wilayah Sidayu sebagai “Kecamatan Peradaban”
Mewakili Pemerintahan Kabupaten Gresik, Ketua DPRD M. Syahrul Munir mengawali sambutan dengan menyapa para tokoh yang hadir. Ia juga memohon barokah doa dari Romo KH Abdul Ghofur agar Kabupaten Gresik dijauhkan dari marabahaya.
“Selaku perwakilan dari pemerintahan Kabupaten Gresik, kami senantiasa mendukung kegiatan seperti ini, karena Sidayu ini sudah terkenal dengan “Kecamatan Peradaban”. Dulu Bupati-bupati penjuru Jawa Timur lahir dari Sidayu, maka kita selayaknya mempertahankan notebene Sidayu sebagai Kecamatan Peradaban,” tandasnya.
Dengan keberadaan Kecamatan Sidayu yang sangat strategis sekaligus didukung dengan kultur masyarakatnya yang kondusif, politisi muda yang pernah berkhidmat sebagai Bendahara PC GP Ansor Gresik 2020 – 2024 itu memberikan motivasi kepada masyarakat Sidayu agar terus menyemarakkan Kecamatan Sidayu dengan kegiatan keagamaan, nguri-nguri budaya dan tradisi.
“Insya Allah dalam waktu dekat, Sidayu akan semakin menampakkan diri sebagai “Kecamatan Peradaban” karena di tahun 2025 ini akan ada universitas di Kertosono. Kemudian, di Sidayu juga akan dibangun Sekolah Rakyat yang menjadi programnya Pak Presiden,” lanjutnya.
Syahrul juga menegaskan bahwa hadirnya Sekolah Rakyat di Kecamatan Sidayu sebagai realisasi program Presiden Prabowo itu bukanlah pesaing lembaga-lembaga pendidikan yang sedianya telah ada dan eksis.
“Sekolah Rakyat ini, nanti itu menyasar kelompok-kelompok yang tingkat kesejahteraannya rendah di Kabupaten Gresik. Nah, nanti dipersiapkan ada sekitar dua rombel, satu rombel itu 25. Jadi ada 50 siswa yang nanti disaring dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang tersebar di semua Kecamatan di Kabupaten Gresik, di taruh di Kecamatan Sidayu dan nanti di asramakan,” terang Syahrul Munir. Ia juga memohon dukungan masyarakat yang hadir dalam program Sekolah Rakyat ini demi meneguhkaan Sidayu sebagai “Kecamatan Peradaban”.
Mewakili pihak keluarga keturunan Mbah Kanjeng Sepuh, Dr Lilo Yuwono menyampaikan bahwa dua tahun silam pihaknya bersama keluarga dari Surabaya dan Malang telah menyerahkan peninggalan benda-benda pusaka Kanjeng Sepuh kepada keluarga di Sidayu untuk terus dijaga dan dirawat.
Dosen Fisika di kampus ITS Surabaya itu menyampaikan pesan singkat bahwa masing-masing dari kita tidak mungkin dapat mengungkuli karya yang telah ditorehkan oleh Mbah Kanjeng Sepuh, kecuali saling bekerja sama.
Dalam Pengajian Umum, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, KH Abdul Ghofur juga membagikan fadhilah atau kandungan dalam Surat Fatihah dan Ayat Kursi. Kiai Ghofur menjalaskan secara dan menjelaskan kepada masyarakat Sidayu Gresik untuk memperbanyak mendekatkan diri dan memohon pertolongan kepada Allah Swt.
Di penghujung acara, sejarawan sekaligus penulis Buku “Sidajoe”, Eko Jarwanto menjelaskan materi tentang pelacakan daftar para bupati Sidayu berdasarkan data inskripsi, silsilah, dan makam. Pak Eko, demikian nama akrabnya, menyampaikan terdapat 10 bupati Sidayu yang ditemukan menurut sumber sejarah.
“Menurut sumber inskripsi dan silsilah yang ditemukan menunjukkan bahwa hampir semua para bupati Sidayu tersebut adalah berasal dari trah Cakraningrat, seorang penguasa dari Kerajaan Madura,” kata Guru Sejarah SMA Assa’adah Bungah Gresik.
Bahkan, jelas dia, bupati pertama dan keempat diangkat sebagai penguasa di Madura dengan gelar Panembahan Cakraningrat.
“Hasil temuan juga menunjukkan bahwa para penguasa bupati Sidayu tidak hanya dimakamkan di belakang masjid kanjeng Sepuh, namun tersebar di beberapa tempat pemakaman, antara lain di pemakaman Ngawen, Gresik kota (kompleks pemakaman Poesponegoro), dan pemakaman Aermata Bangkalan, Madura,” tukasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Halal Bihalal, Tahlil Umum dan Pembukaan Rutinan Kajian Sejarah ini digelar oleh Takmir MBKS melalui Divisi Situs dan Purbakala yang bertugas melestarikan nilai-nilai kearifan budaya serta warisan peninggalan para sesepuh Sidayu di masa lalu.
Akhir acara malam itu kian akrab, saat warga yang hadir dari berbagai wilayah makan bersama-sama dalam wadah talam yang disediakan oleh panitia penyelenggara. Kegiatan ini juga dapat disimak kembali dalam arsip siaran Live Streaming dalam akun NUGres Channel, klik di sini.
Editor: Chidir Amirullah