SURABAYA | NUGres – Kendati semenjak Sabtu petang 9 November 2024, mendung bergelayut di atas Kota Surabaya, namun sama sekali tidak menyurutkan semangat rombongan pengurus NU mulai dari jajaran Majelis Wakil Cabang (MWCNU), Pengurus Ranting (PRNU), juga Badan Otonom (Banom NU) se Cabang NU Gresik.
Di Gresik, sore hari tepat ba’ada Asar langit kelam hingga rintik hujan sempat mengguyur beberapa wilayah. Sementara tim NUGres melaporkan bahwa grup-grup WhatsApp Kader Penggerak NU terus menyampaikan konfirmasi kehadiran para peserta Mujahadah Pejuang NU. Update permenit pun berlangsung untuk memastikan kehadiran.
Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Dr KH Mulyadi MM., dengan nada bergetar penuh rasa haru dan syukur menyampaikan ucapan terima kasih atas kekompakan yang ditunjukkan oleh pengurus NU dan Banom NU se-Cabang Gresik yang hadir dalam Mujahadah Pejuang NU yang diselenggarakan PWNU Jawa Timur bersama dengan PCNU Kota Surabaya sebagai tuan rumahnya.
“Kami selaku ketua PCNU Gresik mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semuanya, atas kekompakan pengurus PCNU, MWCNU, dan Ranting NU se-Cabang Gresik serta Banom-banom NU. Kekompakan dalam menyukseskan Mujahadah Pejuang NU ini mudah-mudah dibarengi dengan hidayah Allah Swt,” tutur Kiai Mulyadi, Sabtu (9/11/2024) malam.
Momentum Mujahadah Pejuang NU ini benar-benar mendapatkan perhatian serius oleh PCNU Gresik lantaran menjadi konstruksi penting dalam menyambung rasa, sarana merefleksi atau menapak tilas perjuangan para muassis serta kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan negeri tercinta ini.
Lebih jauh, Kiai Mulyadi menyampaikan bahwa laporan dari tim PCNU Gresik yang bertugas melakukan pengkondisian dan pendataan peserta, bila tak kurang dari 2000 kader NU se-Gresik berjibaku menyemarakkan Mujahadah Pejuang NU yang berlangsung di tempat bersejarah Gedung Hofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), Jalan Bubutan Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Ribuan warga NU Gresik yang telah berjibaku hadir semoga senantiasa diberikan keberkahan dan istiqamah dalam perkhidmatan. Ini adalah momentum penting bagi kita semua. Semoga kita kelak dikumpulkan bersama para Muassis Nahdlatul Ulama Ulama’,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Mujahadah Pejuang NU untuk mengenang momentum Resolusi Jihad perjuangan para Muassis NU dan pejuang NU dalam mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia tersebut diawali dengan khotmil Quran, kemudian shalawat nabi yang dipimpin oleh para habaib, istighosah dan ijazah kubro dari Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Abdul Matin Djawahir.
Dilanjutkan penyerahan bendera sang Saka Merah Putih oleh Ketua PCNU Kota Surabaya Ir KH Masduki Toha yang diterima oleh Prof Dr KH Muhammad Nuh mewakili PBNU. Dilanjutkan, penyerahan pataka bendera Nahdlatul Ulama kepada Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim Mahfudz.
Setelah itu, Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim Mahfudz membacakan Catatan Historis Resolusi Jihad Peperangan 10 November 1945 di Kota Surabaya, serta membacakan Fatwa Resolusi NU tentang Djihad fi Sabilillah.
Acara penuh ungkapan rasa syukur ini dilanjutkan dengan wedaran tentang “NU dan Kemerdekaan” oleh Prof Dr Muhammad Nuh yang hadir mewakili Ketua Umum PBNU KH Cholil Staquf, yang belum berkesempatan hadir di tengah puluhan ribu warga NU.
Sedangkan di pemuncak Mujahadah, Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar menyampaikan Taujihat dan doa. Dalam taujihatnya, Buya Miftachul Achyar menekankan pesan penting dalam momentum ini. Ia mengingatkan kepada warga NU tiga hal antara lain; kewaspadaan, tabayyun atau klarifikasi, serta sikap tegak lurus sami’na wa atho’na kepada Pimpinan Nahdlatul Ulama.
Usai rangkaian acara Mujahadah Pejuang NU yang berlangsung dengan khidmat, secara beregu dan bergantian warga NU se-Jawa Timur melakukan foto bersama di Gedung HBNO Surabaya.
Editor: Chidir Amirullah
Siplah NU