GRESIK | NUGres – Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Gresik (PC Pergunu Gresik), buka suara dan merespons rencana Dinas Pendidikan Gresik mengenai pelaksanaan penambahan rombongan belajar (rombel) untuk sekolah negeri.
Bahkan hampir seluruh pemangku sekolah/madrasah swasta di Kabupaten Gresik di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP Ma’arif NU) menyayangkan bila diskresi kebijakan yang coba dilakukan dinas tersebut bakal benar-benar digulirkan.
“Sebelumnya ketika diberlakukan full day school banyak lembaga swasta (madrasah diniyah dan TPQ) yang berteriak, kini malah muncul rencana penambahan rombel di beberapa SMPN untuk memenuhi animo masyarakat—karena daya tampung yang kurang, sungguh sangat tidak realistis karena itu bukan satu-satunya solusi yang dapat diambil,” ujar Ketua PC Pergunu Gresik Syamsul Anam, melalui keterangan yang diterima NUGres, Senin (11/12/2023) malam.
Syamsul juga menegaskan, ketika Dinas Pendidikan Gresik mewacanakan menambah rombel atau pagu sekolah negeri pada hakikatnya akan membagi habis jatah peserta didik. Artinya, jelas dia, sama saja dengan mengurangi jumlah siswa yang akan masuk di sekolah atau madrasah swasta.
“Pelan-pelan langkah ini akan melumpuhkan keberadaan sekolah atau madrasah swasta. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kenyataan itu akan terjadi. Sama sekali luput dipikirkan dampaknya bagi guru swasta yang selama ini ikut membantu mencerdaskan anak bangsa,” tukasnya.
4 Poin Usulan PC Pergunu Gresik Terkait PPDB 2024
Lebih lanjut, PC Pergunu Gresik mendesak Pemerintah Kabupaten Gresik melalui kebijakan Dinas Pendidikan Gresik dan pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengkaji ulang PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) sekolah atau madrasah negeri dan swasta untuk mematuhi aturan yang dibuat bersama. Jika sudah tutup, maka jangan terima peserta didik lagi.
2. Menganalisis ulang bersama berbagai pihak yang terkait secara jujur dan transparan, adanya rencana penambahan rombel dan atau pagu di negeri baik di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kemenag.
3. Dinas Pendidikan serta Kemenag dalam mengambil kebijakan tentang pendidikan untuk tetap memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lembaga pendidikan swasta dan semua tenaga yang ada di dalamnya, tentang nasib dan masa depan mereka.
4. Berharap ada sinergi yang mutualisme diantara semua lembaga pendidikan dan pemerhati pendidikan. Ayo kita bangun komitmen “Pendidikan untuk semua”.
Sebagai informasi, beredar kabar Dinas Pendidikan Gresik merencanakan pelaksanaan penambahan rombel sekolah negeri bagi lulusan sekolah dasar. Rencana tersebut mengacu pada evaluasi PPDB tahun 2023. Hanya saja rencana kebijakan ini memicu perdebatan di kalangan lembaga pendidikan swasta dan tenaga pendidik Nahdlatul Ulama, Gresik.