BUNGAH | NUGres – Langgar Pondok Pesantren Qomaruddin berbangsur-angsur penuh oleh jamaah yang mengikuti Dzikir Saman, Jumat (28/3/2025). Sebelum mulai sekira pukul 21.00 WIB, jamaah tampak bercengkrama satu sama lain. Para alumni Pondok Qomaruddin dari berbagai angkatan tampak seru saling sapa.
Warga Desa Bungah juga beramah-tamah dengan warga pondok. Tak lupa, pondok menyajikan hidangan kopi sebagai bunga kemesrahan. Selain sebagia ajang untuk berzikir mengingat Allah, Dzikir Saman juga menjadi ruang untuk saling silaturrahmi dan mengakrabkan diri.
Pelaksanaan Dzikir Saman dipimpin oleh Pemangku Pesantren Qomaruddin KH Alauddin, yang nampak didampingi oleh KH Nur Sahid. Sebelum dimulai, sosok yang juga merupakan Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah itu menjelaskan perihal maksud dan tujuan pelaksanaan Dzikir Saman.
“Alhamdulillah, kita bisa melaksanakan Dzikir Saman Pondok Sampurnan yang sudah berjalan sejak jaman Kiai Ismail, Kiai Sholeh Mustofa. Sanadnya dari Syaikhona Kholill (Bangkalan), sebagai salah satu upaya untuk menggapai Lailatul Qodar,” tutur Kiai Alaudin.
Sementara itu, kelestarian Dzikir Saman di pondok pesantren Qomaruddin ini biasanya berlangsung pada malam 29 Ramadan mengikuti sidang isbath yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam kesempatan itu Kiai Alauddin juga menjelaskan tentang makna-makna bacaan yang terkandung dalam Dzikir Saman, seperti “Allah Hayy”, “Hu Qayyum” dan “Hu A Hu“.

Selain itu Kiai Alauddin juga menjelaskan sanad dari Dzikir Saman dari para Masyayikh Pondok Sampurnan hingga Syaikhona Kholil Al-Bangkalani. Kegiatan Dzikir Saman juga dapat disimak di YouTube Pondok Qomaruddin.
Setelah memberikan sambutan, KH. M. Ala’uddin langsung membuka dengan mengirimkan doa kepada para masyaikh dan muasis Pondok Pesantren Qomaruddin, para leluhur Desa Bungah, dan juga muslimin-muslimat. Setelah itu langsung dibuka dengan membaca bacaan seperti tahlil.
Hingga di saat akan membaca Laa Ilaaha Illallah, para jamaah membaca dengan nada khas Dzikir Saman. Bacaan-bacaan Dzikir Saman kemudian dibaca secara bersama-sama. Bacaan itu dimulai dengan pembacaan ayat Al-Qur’an seperti membaca rowi saat muludan oleh KH. Masykuri Hasan.

Tak lama, lampu langgar Sampurnan dan sekitar dimatikan, sementara para jamaah sebagian maju ke depan agar lebih khidmat dan nikmat mengingat Allah dengan membaca Dzikir Saman bersama-sama.
Lebih lanjut seusai dengan khidmat mengikuti Dzikir Saman, ratusan jamaah menikmati tanja’an, yakni makan bersama dengan wadah talam besar. Satu talam dimakan 5 orang hingga lebih.
Senyum jamaah mengembang saat para pengurus Pesantren Qomaruddin yang masih belum mudik menyerahkan satu paket bingkisan atau berkat kepada ratusan warga yang hadir dalam Dzikir Saman ini.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah