BALONGPANGGANG | NUGres – MWCNU Balongpanggang menggelar Rapat koordinasi (Rakor) di Sekretariat MWCNU Balongpanggang Jl. Raya Balongpanggang-Benjeng, Gresik, Ahad 8 September 2024.
Hadir dalam Rakor, Ketua Tanfidziyah MWCNU Balongpanggang H. Moch Machmud, sejumlah pengurus lain, serta perwakilan pengurus lembaga MWCNU Balongpanggang.
Rakor ini dilakukan seiring menjelang akhir masa khidmat. Selain itu, kata Abah Machmud, Rakor ini menjadi tindak lanjut dari program yang telah dirumuskan dalam Musyawarah Kerja (Musyker) ke-I dan ke-II beberapa waktu lalu. Juga sebagai rangkaian penguatan organisasi, kelembagaan dan jaringan.
“Saya berharap kepada semua pengurus MWCNU Balongpanggang dan lembaga-lembaga, menjelang masa khidmat ini berakhir agar segera menuntaskan program kerja yang belum terealisasi,” tuturnya.
Rakor kali ini dipimpin oleh H Fauzan Adlim serta menyepakati tiga agenda yang akan dikerjakan di antaranya yakni, melaksanakan Musyawarah Ranting (Musyran) untuk peremajaan kepengurusan yang telah berakhir. Kedua, peringatan hari santri nasional. Ketiga, pelaksanaan Konferensi MWCNU Balongpanggang.
Diawali kegiatan Musyran yang akan dilaksanakan mulai pertengahan bulan September hingga pertengahan bulan Oktober.
Adapaun untuk mempercepat Musyran, pengurus MWCNU Balongpanggang akan membagi menjadi 5 tim, yang masing-masing tim membawahi 5 desa.
Selain membentuk kepengurusan di tingkat ranting atau desa, Musyran juga akan membentuk kepengurusan di tingkat anak ranting atau dusun.
Sedangkan kegiatan peringatan hari santri sendiri akan di laksanakan pada bulan Oktober. Di mulai kegiatan festival santri, Kirab santri hingga upacara peringatan hari santri Nasional.
Selain dua agenda itu, ada satu agenda besar MWCNU Balongpanggang yakni Konferensi MWCNU Balongpanggang yang akan dilaksanakan pada bulan November.
Konferensi ini merupakan kegiatan periodik setiap akhir masa khidmat untuk memilih dan menetapkan nakhoda MWCNU Balongpanggang 5 tahun mendatang.
“Semoga tiga agenda yang sudah disepakati ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga di akhir masa khidmat besok kita semua diakui oleh Muasis NU sebagai santrinya,” pungkas H. Fauzan Adlim.
Penulis: Samsul Arif
Editor: Chidir Amirullah