Pada tahun 2013, panita mengadakan haul ke-2 Mbah Kalbakal (dari hitungan peresmian bangunan) sekaligus peringatan 1 Muharram. KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) yang diundang sebagai penceramah, dan beliau berkenan hadir untuk memberikan tausiyah. Pengasuh ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo, itu menyampaikan beberapa pencerahan yang cukup panjang lebar.
Namun, saat beliau mau menyebutkan nama asli siapa sesungguhnya shohibul makam, tiba-tiba mikrofon yang dipegang Gus Ali terjatuh. Setelah mengambil mikrofon dari lantai, beliau berkata; “Wes yo, gak tak terosno… jenenge Mbah Kalbakal iku wae. Sepurane, beliau gak berkenan disebut asmane,” (Ya udah tidak usah saya teruskan. Namanya Mbah Kalbakal itu aja. Mohon maaf, beliau-nya tidak berkenan disebut namanya).
Pernyataan dari Gus Ali tersebut tentu dapat menimbulkan banyak penafsiran diantara para pendengar ketika itu. Antara lain: “Kenapa beliaunya tidak berkenan disebut namanya? Ataukah karena Gus Ali tidak tahu? Atau karena penyebutan nama asli beliau itu bukanlah haknya Gus Ali? Jika bukan haknya Gus Ali, lalu haknya siapa?”
Bukan karena Gus Ali itu tidak tahu namanya, tapi Gus Ali lebih mengedepankan adab-adabnya (tata krama). Sebab semua itu ada adab-adabnya, ada batasan-batasannya, bukan asal srobot saja.
Gus Ali tahu betul jika hal itu (penyebutan nama asli dari Mbah Kalbakal) bukanlah haknya, tapi haknya orang lain. Yaitu, haknya orang yang telah dipilih dan diberi izin oleh Mbah Kalbakal sendiri.
Mana mungkin sekelas Gus Ali mengambil haknya orang lain yang nyata-nyata bukan merupakan haknya. Gus Ali tahu, suatu ketika akan ada orang lain yang dipilih dan diberi amanat oleh Mbah Kalbakal sendiri untuk membuka identitas dan sejarah dari beliau, termasuk juga mengenai nama aslinya.
***
Nah, ternyata sejak 2014, Romo KH. Abu Bakar adalah kiai yang kerap berziarah dan ziyadhoh ke makam Mbah Kalbakal. Dalam kurun waktu enam bulan, hampir satu minggu atau dua minggu sekali beliau ke makam ini. Biasanya beliau memulai riyadhoh pukul 24.00 sampai menjelang shubuh.
Dari hasil riyadhoh yang beliau lakukan diperolehlah sebuah petunjuk bahwa Makam Mbah Kalbakal sejatinya adalah Makam dari Sayyid Ali Ridha.
“Makam yang oleh masyarakat sekitar biasa di sebut sebagai Makam Mbah Kalbakal (lokasinya persis berada di belakang Ponpes Tarbiyatul Wathon, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik) sebenarnya adalah Makam dari Sayyid Ali Ridha,” Demikian dawuh beliau.
Kiai Abu Bakar berasal dari Jatirogo, Tuban. Beliau di kenal sebagai sahabat dekat Gus Dur, Gus Miek, Mbah Kiai Hambali Lasem, Mbah Kiai Shobib Jepara, dan Mbah Kiai Burhan.
Demikian tentang Rahasia Mbah Kalbakal Gresik di Mata Gus Ali Sidoarjo, semoga manfaat.
Sumber: bangkitmedia.com
saya dari FORUM PEMBURU ALAM ASTRAL INDONESIA ingin sekali silahturrahmi dan ziarah ke makam tersebut , apakah di perkenan pak ustad ?
Coba di Grobogan jawa tengah ada makam Mbah kal bakal Sama makam Mbah Dewi wandan sari.kiraya berkenan Monggo silaturahmi ke desa wandan kemiri kecamatan klmbu