KEBOMAS | NUGres – Ribuan masyarakat hadir dalam majelis Haul ke-420 Sunan Prapen, Ahad (13/4/2025) malam. Kegiatan puncak rangkaian haul ini berlangsung di lapangan parkir komplek Makam Sunan Prapen, Desa Klangonan Kecamatan Kebomas, Gresik.
Haul cucu Kanjeng Sunan Giri yang bersambung nasabnya dengan Rasulullah Saw itu diisi dengan pembacaan tahlil, yasin, sambutan, pembacaan manakib atau sejarah tutur masa hidup Sunan Prapen hingga pengajian umum.
Pantauan NUGres di lokasi, jamaah mulai berduyun-duyun tiba selepas salat Isya’. Mereka disambut oleh panitia dengan bingkisan atau “Berkat”.
Ribuah jamaah laki-laki tampak menempati lokasi parkir makam Sunan Prapen. Adapun jamaah perempuan menempati lokasi terpisah, di lorong jalan dan gang-gang sekitaran lokasi acara. Meski tidak jamaah perempuan itu melihat secara langsung panggung acara, mereka tetap khidmat menyimak rangkaian acara hingga selesai.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Klangonan sekaligus mewakili Panitia Haul ke-420 Sunan Prapen, H. Ajir Suyuti mengatakan bahwa kegiatan haul malam itu sedianya menjadi puncak dari rangkaian acara yang terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas Gresik.

Sementara itu, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), bersyukur acara Haul Sunan Prapen berjalan secara istikamah, bahkan menurutnya dari tahun ke tahun terus meningkat jamaah yang hadir dalam majelis penuh keberkahan ini.
Gus Yani juga berkisah, beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten Gresik bersama elemen masyarakat mencoba menghidupkan kembali tradisi peninggalan kanjeng Sunan Giri di momentum Malam 25 Ramadan 1446 Hijriah. Kegiatan itu ialah bermunajat membaca 1000 Surat Al Ikhlas yang berlangsung di Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri.
“Biasanya kalau Malam Selawe tidak ada acara spiritualnya, tapi kemarin kita mulai lagi. Bagiamana menjaga tradisi budaya, Mbah Sunan Giri kalau Malam Selawe itu melaksanakan tirakat bermunajat kepada Allah Swt bersama para santri-santrinya. Tradisi yang sangat baik ini mari kita jaga bersama-sama,” ajak Gus Yani.
Menjelang pengajian umum yang disampaikan oleh KH. Rojih Ubab Maimoen dari Sarang Rembang Jawa Tengah, kegiatan penuturan manakib atau sejarah hidup kanjeng Sunan Prapen disampaikan oleh sesepuh setempat, KH Aunur Rokhim Masyhud.
Kegiatan penuh khidmat Haul ke-420 Sunan Prapen ini tampak menjadi ruang pertemuan silaturahmi antara pejabat pemerintah, baik dari tingkat kabupaten hingga desa, tokoh masyarakat, serta warga umum dari berbagai jenjang usia.
Tak hanya itu, NUGres juga menyaksikan beberapa jamaah masih menyempatkan diri berziarah ke makbarah kanjeng Sunan Prapen untuk berdoa, seusai mengikuti pengajian umum puncak Haul ke-420 sosok yang juga dikenal bernama Raden Fatichal tersebut.
Editor: Chidir Amirullah