WRINGINANOM | NUGres – Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wringinanom, Gresik, menggelar Pembinaan bagi Takmir Masjid se-Kecamatan Wringinanom, pada Ahad (26/2/2023).
Kegiatan pembinaan berlangsung sejak pagi hingga menjelang salat Dhuhur, bertempat di Kantor MWCNU Wringinanom.
Tak kurang dari 60 utusan Takmir Masjid mendapatkan pembinaan secara langsung dari Ketua LTM NU Cabang Gresik, H Nasichun Amin.
Dalam sambutannya, Ketua LTM NU MWCNU Wringinanom, H Samian Hasan menyampaikan bila kegiatan ini merupakan program dari LTM NU.
“Kami mengharapkan sekaligus merasa perlu bila ada evaluasi secara berkala dalam upaya kemakmuran masjid. Tujuannya agar masjid di wilayah Wringinanom dapat berkembang,” katanya.
Selain itu, dengan evaluasi yang dilakukan, LTM NU MWCNU Wringinanom dapat mengetahui beberapa problem seperi legalitas masjid NU. Dimana, menurutnya harus jelas bersertifikat wakaf NU. “Yang terdaftar di LTMNU Wringinanom ada 66 Masjid NU,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua MWCNU Wringinanom, H Ridwan. Pihaknya mendukung dan mengapresiasi upaya LTM NU dalam melakukan pendataan aset masjid NU.
“Sentral keagamaan di desa adalah Takmir masjid, maka tanggung jawab takmir menjadi multidimensi. Takmir harus membuat tempat khusus untuk pengarsipan dokumen di Masjid. Sehingga keberadaan dokumen itu mestinya diletakkan di masjid, bukan di rumah takmir,” tandas H Ridwan, sapaan akrabnya.
H Ridwan juga meminta kepada utusan takmir yang hadir, agar tidak sungkan-sungkan untuk berembug bahkan bekerja sama dengan Ketua Ranting NU dan jajaranya. Sehingga, jika pun ada problem segera ditemukan solusinya.
Adapun pada materi Pembinaan Ketakmiran, Ketua PC LTM NU Gresik, H Nasichun Amin menyampaikan beberapa poin, di antaranya mengenai pelibatan kaum perempuan atau Muharrikah yang ia canangkan baru-baru ini.
“Masjid harus bergerak dalam kegiatan yang melibatkan kaum Muharrikah seperti Muslimat NU dan Fatayat NU. Karena realitanya mereka ini melalui berbagai kegiatan rutin,” terang H Nasichun.
Ia juga mencontohkan, upaya memakmurkan masjid karna dalam realitanya yg paling aktif dalam kegiatan adalah kaum hawa muslimat fatayat contoh yasinan tahlilan kubroan dimasjid rutin tiap 1 minggu /bln sekali.
“Selanjutnya, Takmir masjid harus berkerja keras memakmurkan masjid karna masjid adalah termasuk benteng Nahdlatul Ulama,” sambungnya.
Sebelum menutup ulasannya, H Nasichun juga membekali para takmir dengan 9 program utama LTM NU antara lain; Masjid wasathiyah, database dan manajemen, digitalisasi dan inovasi, masjid bersih dan sehat, wisata religi, serta yang terakhir yakni Dakwah dan pendidikan. (Rohman/Chidir)