MANYAR | NUGres – Senin (19/10), kepengurusan tingkat komisariat IPNU-IPPNU di PP. Ushulul Hikmah Al Ibrohimi, Manyarejo, Manyar Gresik Masa Khidmat 2020-2021 resmi dilantik oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Gresik.
Rekan Afthon dan Rekanita Yaya selaku Ketua Komisariat IPNU dan IPPNU Pon. Pes. Ushulul Hikmah Al Ibrohimi, dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan tema “Meningkatkan Kinerja dan Potensi Pemuda Menuju Kader IPNU-IPPNU yang Unggul“, diharapkan agar kepengurusan yang baru dibentuk dapat menciptakan kader kader unggul yang siap berkhidmat dimasyarakat pada umumnya, dan dipondok pesantren khususnya.
Selain itu, Syifaul Mu’minin mewakili PC IPNU IPPNU Gresik dalam sambutanya pun menegaskan bahwa pendirian IPNU-IPPNU di Pon. Pes. Ushulul Hikmah Al Ibrohimi ini merupakan pendirian PKPP yang pertama kali di Kecamatan Manyar.
“Kedepannya, kami berharap agar PKPP IPNU-IPPNU ini bisa menjadi tolak ukur untuk pondok pesantren lainnya, dan harapan kami pendirian ini juga bisa disusul pondok pesantren lainnya baik dari kecamatan manyar maupun kabupaten gresik secara keseluruhan, karena memang gresik terkenal sebagai gudangnya pondok pesantren,” tegasnya.
Dalam kesempatan lainnya ketua PAC IPPNU Kecamatana Manyar, Nur Sakinah menfakui bahwa dalam periode ini pihaknya memfokuskan untuk pendirian PKPP & PK, dan alhamdulillah pendirian PKPP Al Ibrohimi sebagai awal untuk menuju berdirinya PKPP dan PK IPNU IPPNU sekecematan Manyar selanjutnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Majlis Masyayikh Pon. Pes. Ushukul Hikmah Al Ibrohimi, Rois Syuriah MWC Kecamatan Manyar (KH. A. Suhaili Idris), Ketua PR. IPNU-IPPNU desa setempat, Ketua PAC IPNU-IPPNU Kec. Manyar, perwakilan PC IPNU-IPPNU Gresik dan para tamu undangan yang lainnya .
KH. M. Zainur Rosyid Chusnan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan kader-kader yang berlandaskan Ahlus Sunnah Wal Jamaah dibawah naungan organisasi NU ini merupakan impiannya.
“Santri ketika pulang berdakwah di masyarakatnya masing-masing di tuntut untuk serba bisa , bukan hanya bisa memimpin tahlil, memimpin ngaji ataupun kegiatan kegamaan lainnya, tapi santri juga harus bisa menjadi pemimpin organisasi ketika dibutuhkan dimasyarakatnya,” jelasnya.
Sudah sepatutnya, lanjut Kyai Rosyid, kader muda NU dari alumni Pondok Pesantren menjadi santri yang multitalenta dalam segala hal. Santri harus mulai sadar, berbenah dan siap bersaing ditengah masyarakat.
Pewarta : Mudzakir