Kegagalan tidak saja dihadapi oleh manusia biasa. Nabi Muhammad saw.yang merupakan kekasih Allah Swt.pun juga mengalami hal yang sama. Di tengah perjuangan menyampaikan risalah Allah Swt., Nabi tiada henti mendapatkan berbagai cobaan dan permusuhan dari para kaum jahiliyah.
Kondisi ini menegaskan bahwa perjuangan harus terus dilakukan oleh siapa saja jika ingin mencapai kesuksesan. Bisa jadi perjuangan dimulai dari ketidaksuksesan namun pada akhirnya kesuksesan akan dapat diraih. Namun sebaliknya juga, ada perjuangan yang awalnya sukses namun pada akhirnya gagaltidak sesuai dengan yang diharapkan.
Rasulullah SAW bersabda: اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ. وَفِي روَايَةٍ ِبالْفِعْل الْمَاضِي َقالَ : قدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ َفعَلَ
Artinya, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah ketimbang mukmin yang lemah, dan keduanya mengandung kebaikan. Berupayalah maksimal untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah serta janganlah merasa tak berdaya. Apabila engkau tertimpa musibah, jangan katakan ‘Seandainya aku berbuat begini, tentu akan begini atau begitu’, tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki’, karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka (pintu) perbuatan setan,” (HR Muslim).
Hadits di atas menyiratkan pesan tentang pentingnya bersikap tegar, optimistis, tidak berpikir mundur, dan tidak cengeng, dengan mengembalikan urusan kepada Allah.
Sumber: nuvoices.or.id