BUNGAH | NUGres – Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU Bungah menggelar kegiatan rutinan Qiyam (Waqiah dan Mahallul Qiyam) pada Jumat (31/5/2024) di Kantor MWCNU Bungah, Gresik.
Pada kesempatan ini, para pengurus PAC Bungah mengisi acara tersebut dengan membaca surat Al-Waqiah dan sholawat Bil Qiyam. Tak lupa dengan sambutan dari ketua PAC IPNU IPPNU Bungah dan pada penghujung acara ada Mauidhoh dari KH. Alaudin Lc.
Dalam hal ini, PAC mengundang seluruh PK dan PR se-kecamatan Bungah tanpa membatasi jumlah rekan dan rekanita yang hadir. Hingga hampir 100 orang yang hadir dalam acara tersebut.
Rekanita Ernia selaku Ketua IPPNU BUNGAH dalam sambutannya menyampaikan bahwa rutinan ini merupakan program kerja dari departemen dakwah di kepengurusan PAC IPNU IPPNU BUNGAH.
“Tujuannya untuk memberikan nuansa hidup pada organisasi IPNU IPPNU se-Kecamatan Bungah sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar PAC IPNU IPPNU BUNGAH dengan PK PR IPNU IPPNU Se-Kecamatan Bungah,” ungkapnya.
Sementara pada sambutan yang kedua mewakili dari IPNU BUNGAH disampaikan rekan Haqi (ketua IPNU BUNGAH), menyampaikan pada rekan rekanita yang hadir bahwa acara Qiyam ini menjadi tolok ukur antara PR dan PK se-Kecamatan Bungah, sehingga PAC IPNU IPPNU Bungah tahu mana PR PK yang selalu aktif dan mana yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan.
Rekan Haqi juga menyampaikan kepada rekan-rekanita yang hadir dari ranting atau PK yang nanti ditempati, untuk tidak terlalu muluk-muluk terkait suguhan.
“Untuk suguhan air gelas saja sudah bagus rekan rekanita pokok ada airnya ben gak kesereten, gak harus bermewah-mewah pokok Istiqomah,” ujar rekan Haqi
Sesuai dengan judul acara yakni sebuah rutinan, kegiatan ini akan digilir ke ranting dan komisariat se-kecamatan Bungah per bulan sekali setiap minggu ke-3, di hari Jumat tepat setelah sholat Jumat.
Pada gilirannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH. M. Alauddin sebagai pembicara pada kesempatan qiyam kali ini, menyampaikan kepada rekan-rekan yang hadir untuk selalu siap dan membentengi diri dari maraknya kaum yang menyerukan khilafah atau pengen kembali ke khilafah.
“Nabi saja ngendiko, khilafah cuman bertahan 40 tahun sebagai pengganti nabi yang selebih dari 40 tahun itu ada sistem kerajaan monarki yang dimana penerusnya dari anak turunannya sendiri seperti Daulah Umayyah dan Abbasiyah, eh kok Malah orang-orang sekarang menyeru buat kembali ke khilafah kan aneh, itu bukan bid’ah lagi tapi bid’ah mughollado,” canda beliau.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik antar sesama dan meningkatkan jiwa ketaqwaan kita dengan membaca surat Al-waqiah dan sholawat Bil Qiyam.