BAWEAN |NUGres – Suasana upacara di Dusun Betton, Desa Gunung Teguh berbeda dengan upacara pada umumnya. Uniknya para pemuda dan masyarakat memakai pakaian tradisional Bawean saat prosesi upacara.
Dengan bercorak pakaian sarung dan baju seharian di Sawah atau melaut yang dipakai oleh masyarakat. Sampai anak-anak yang mengikuti prosesi upacara kemerdekaan HUT RI ke 75.
Bahkan, para petugas upacara memakai busana sarung, sepatu dan bertopi jerami ala petani serta sarung tangan sepeda motor dan sarung tangan kuli bangunan.
Tidak berhenti disitu, para dirigen pemandu suara juga ada dengan baju ala kadarnya, berjilbab dan memakai rok ala muslimah. Semua bersatu saat upacara.
Dan naskah kemerdekaan dilapisi oleh daun pisang sebagai wujud kenikmatan alam di Pulau Bawean.
Pewakilan Remaja Dusun Betton, Nanang Qosim mengatakan, ini diluar agenda pemerintah, dan memang sudah dipersiapkan oleh masyarakat dan teman-teman pemuda.
“Ini perayaaan bersama dalam kemerdekan RI ke 75,” katanya. Senin (17/8/2020).
Dan terkait dengan kostum dan busana, Nanang menjelaskan itu bukan ala kadarnya, tapi memang itu identitas masyarakata mulai dari para pelajar, emak-emak, petani dan kuli bangunan, sampai pekerja serabutan.
“Itu semua dilakukan oleh warga dengan senang hati, dan kami memang menggunakan busana keseharian warga sebagai identitas diri dan mensyukuri nikmat alam yang ada di Pulau Bawean,” pungkasnya. (Faiz)