KEBOMAS | NUGres – Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) PAC GP Ansor Kebomas kembali menggelar rutinan yang bertempat di Ranting Sukorejo, tepatnya di Masjid As Shobirin Desa Sukorejo Kebomas Gresik, Senin (3/6/2024) malam.
Ini merupakan agenda rutinan yang dilaksanakan satu bulan sekali yang dihadiri oleh semua jajaran PAC GP Ansor Kebomas dan Pimpinan Ranting GP Ansor se-Anak Cabang Kebomas.
Dimulai bakda shalat Isya, jamaah MDS RA PAC GP Ansor Kebomas mengawali kegiatan ini dengan membaca istighotsah, sholawat Nabi. Selanjutnya acara inti yakni ngaji Kitab Risalah Ahlus As-Sunnah Wal Al-Jama’ah karya Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.
Selain mengekspresikan dan menghadirkan rasa cinta kepada kanjeng Nabi Muhammad Saw, kegiatan rutin ini juga menjadi ajang penguatan silaturahmi dan konsolidasi organisasi.
Oleh karenanya Ketua PAC GP Ansor Kebomas, M. Chusnul Fuadi, berharap ranting-ranting GP Ansor di Anak Cabang Kebomas dapat menghidupkan kegiatan Rijalul Ansor. Hal ini untuk menyemarakkan syiar Islam ala Ahlussunah wal jamaah An-Nahdliyah di tengah masyarakat Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Tak hanya itu dalam kesempatannya sahabat Adi demikian sapaan di GP Ansor, juga menyinggung keberadaan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) PAC GP Ansor Kebomas.
“Alhamdulillah BUMA Kebomas sudah berjalan, ini sangat penting peranannya untuk kemandirian suatu organisasi, dengan adanya BUMA ini manfaatnya sudah bisa dirasakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut sahabat Adi menjelaskan di momen peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 kemarin BUMA telah memberikan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi, juga bisa menyisihkan hasil usaha untuk pembangunan Klinik Pratama MWCNU Kebomas.
Sementara itu Kepala Desa Sukorejo Fathur Rohman mengucapkan terima kasih kepada sahabat GP Ansor Kebomas yang sedianya hadir serta mengisi kegiatan positif di desanya.
Kades Fatkhur mengatakan bahwa Pemerintah Desa Sukorejo Kebomas selalu siap men-support kegiatan sahabat-sahabat GP Ansor di desanya. Tak hanya itu, ia berbagi semangat dalam memperkuat ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.
“Jangan sampai kita terpengaruh aliran-aliran baru dan semoga tetap konsisten menjaga rumah sendiri dalam memperkuat ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah ini sebagai jalan kebenaran dan jaga marwah Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.
Selanjutnya, pengajian kitab Risalah Ahlus As-Sunnah Wal Al-Jama’ah karya Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari yang dalam kesempatan ini disampaikan oleh Ustad Moh. Alifan.
Ia menjelaskan tentang kehati-hatian dalam mengambil ilmu agama serta berhati-hati terhadap fitnah ahli bid’ah dan orang-orang munafiq dan para imam (ulama) yang menyesatkan.
“Kita sebagai warga Nahdliyin, suatu keharusan berhati-hati dalam mencari ilmu dan tidak mengambil dari orang yang bukan ahlinya,” kata Ustad Moh. Alifan.
Ia juga mengutip Imam Ibnu ‘Asakir yang meriwayatkan dari Imam Malik RA, tentang anjuran untuk tidak menuntut ilmu dari orang ahli bid’ah, maupun dari orang yang tidak selektif mendapatkannya, jangan pula menuntut ilmu dari orang yang berbohong sekalipun tidak sampai mendustakan.
Ibnu Sirin meriwayatkan bahwa:
هذَاْلعِلْمُ دِيْنٌ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَاءْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ
Artinya: Ilmu itu sebenarnya adalah agama, lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.
“Ilmu itu sebenarnya adalah agama, shalat juga pada hakikatnya adalah agama, perhatikan dari siapa kalian memperoleh ilmu itu, dan bagaimana kalian menunaikan shalat, karena kelak kalian akan ditanya (tentang semua itu), janganlah menimba ilmu kecuali dari ahlinya, yakni seorang yang adil dan tsiqah (dapat dipercaya) dan bertaqwa kepada Allah,” pungkas Ustadz Moh. Alifan.
Penulis: Luthfi Anshori
Editor: Chidir Amirullah