GRESIK | NUGres – Berbagai kesemarakan memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-95 LP Ma’arif NU juga diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan di Gresik, Kamis 19 September 2024. Salah satunya yakni upacara yang juga turut menyertakan pidato Ketua LP Ma’arif PBNU, Prof H Muhammad Ali Ramdhani.
Dalam amanat upacara itu, Ketua LP Ma’arif PBNU mentransmisikan pesan penting peran LP Ma’arif NU sebagai pengemban tugas pendidikan di beawah naungan NU.
Menurut Ketua LP Ma’arif PBNU dalam kurun tiga tahun terakhir LP Ma’arif PBNU memiliki 5 proyeksi yang mencakup antara lain; mengatasi kesenjangan sosial, mendorong inovasi pendidikan, melek teknologi, memperkuat identitas nasional, dan penyusunan kembali kurikulum Aswaja.
• Mengatasi kesenjangan sosial. Masalah ini diatasi dengan program kemitraan LP Ma’arif NU dengan pemerintah dan lembaga nasional dan internasional. Program ini diselenggarakan dengan mengintensifkan peran-peran pengurus wilayah (PW) dan pengurus cabang (PC) dalam memberdayakan masyarakat, memfasilitasi pelaksanaan pendidikan 12 tahun (sekarang akan berubah 13 tahun), pengembangan pembelajaran terintegrasi, pembelajaran abad 21, dan gerakan literasi dan numerasi di madrasah/sekolah LP Ma’arif NU.
• Pengembangan inovasi pendidikan. LP Ma’arif NU memfasilitasi setiap satuan pendidikan untuk melakukan inovasi atau pembaruan. Gerakan ini dilakukan dengan kolaborasi bersama akademisi, dunia industri, lembaga keuangan, lembaga zakat dan wakaf, dan masyarakat untuk penguatan inovasi dan pengembangan teknologi. LP Ma’arif NU telah menjalin kerja sama dengan Kemenkominfo, Kemendikbudristek, Kemenag, Kemenkes, Baznas, dan lembaga-lembaga provider untuk membangun ekosistem teknologi baru untuk akselerasi transformasi pendidikan.
• Melek teknologi. LP Ma’arif NU dalam beberapa tahun terakhir melakukan kampanye manfaat teknologi dan membangun kesadaran melek teknologi melalui media massa, sosial media, dan kegiatan-kegiatan langsung pada satuan pendidikan. Melek teknologi atau biasa disebut tech savvy adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan, misalnya memperoleh akses informasi yang lebih luas, pendidikan online, dan peluang usaha dalam bentuk (e-commerce).
• Memperkuat identitas bangsa. Hal penting lain dilakukan LP Ma’arif NU adalah penyelenggaraan pendidikan untuk menanamkan dan menguatkan identitas kebangsaan. LP Ma’arif NU sadar bahwa identitas kebangsaan merupakan proses belajar yang perlu dilakukan terus-menerus, bukan sesuatu yang terbentuk begitu saja. Penanamannya dilakukan secara sistematik atau terstruktur melalui sistem pendidikan sehingga terbentuk kesadaran baru dalam diri setiap siswa.
• Pembaruan kurikulum Aswaja NU. Kurikulum mata pelajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU bagi madrasah dan sekolah sudah saatnya direvisi. Pembaruan kurikulum ini mengingat sudah lebih dari 9 tahun belum mengalami perubahan, apalagi kondisi sosial yang terjadi sudah jauh berubah dan berkembang cepat. Singkat kata, pembaruan kurikulum Aswaja NU sekaligus respons membentuk Profil Pelajar Aswaja LP Ma’arif NU dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi pada tahun 2045.
Demikian 5 proyeksi yang disampaikan Ketua LP Ma’arif PBNU Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. melalui Pidato Harlah ke-95 LP Ma’arif NU. Tentu hal ini perlu diketahui secara bersama-sama oleh para pemangku satuan pendidikan naungan LP Ma’arif NU di Gresik, terlebih lagi koheren dalam berjam’iyah menjadi spirit yang tengah digencarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Editor: Chidir Amirullah