GRESIK | NUGres – Pelantikan Pengurus PC IPNU IPPNU Gresik 2023 – 2025 ditandai dengan adanya petisi penolakan terhadap tindakan bullying. Acara pelantikan tersebut digelar di Mandala Bhakti Praja Gedung Pemerintah Kabupaten Gresik pada Ahad, (15/10/2023). Tujuan dari pelantikan ini adalah memberikan semangat baru kepada pelajar untuk meningkatkan kualitas keterampilan mereka.
Salah satu fokus utama dari pelantikan ini adalah perlindungan terhadap para pelajar dari segala bentuk perundungan atau bullying. Ketua PC IPNU Gresik, Mohammad Nasih Al Hashas mengungkapkan bahwa, pihaknya berencana membentuk tim Satgas Anti Bullying melalui kolaborasi dengan dinas-dinas terkait.
“Yang bekerja sama dengan beberapa dinas terkait. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi para peserta didik,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Gresik Dr Ahmad Jazuli, menyatakan dukungan aksi tersebut dan menyadari adanya perbedaan dan perubahan dalam lingkungan pendidikan. Menurutnya, dulu bullying dianggap sebagai guyonan biasa, tetapi saat ini situasinya sudah berbeda.
“Satu kejadian bullying saja dapat dengan mudah menjadi viral dan menimbulkan masalah di tempat lain. Oleh karena itu, menjadi penting dan keharusan untuk menjaga serta melindungi pelajar dari tindakan bullying,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium Majelis Alumni IPNU Gresik Syafi’ AM, menekankan bahwa IPNU-IPPNU harus berfokus pada isu pelajar dan memprioritaskan kepentingan mereka. Ia juga memberikan dukungan dalam hal fasilitas dan program-program yang berkaitan dengan pelajar.
“Apa yang bisa saya bantu. Mulai dari sisi fasilitas, kita support penuh IPNU-IPPNU. Program-programnya itu kita berikan dukungan, dari sisi manapun itu. Bagaimana program itu bisa berjalan. Program yang bagaimana? Ya anak-anak pasti tahu sesuai dengan seleranya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PC IPNU-IPPNU Gresik menyatakan penolakan tegas terhadap tindakan bullying di lingkungan pendidikan. Hal ini dilakukan melalui aksi simbolis dengan membuat petisi yang ditandatangani oleh seluruh peserta yang hadir.