GRESIK | NUGres – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik mendukung penuh berdirinya Lembaga Falakiyah (LF) di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Ranting NU se-Cabang Gresik sebagai upaya membumikan ilmu falak pada jam’iyah NU.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua PCNU Gresik, Dr Ahmad Syifaul Qulub, saat membuka kegiatan seminar falak dan talkshow yang bertema “Pentingkah Kriteria Imkanur Rukyat?”, yang diselenggarakan PC LFNU Gresik, di Masjid Jami’ Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
“Pada prinsipnya kami (red: PCNU Gresik) mengapresiasi kegiatan LFNU Gresik yang membedah secara komprehensif terkait dengan selisih penentuan bulan Ramadhan dan Syawal yang selama ini menjadi perhatian umat muslim, kenapa kok beda,” kata Syifaul Qulub, Sabtu (28/10/2023).
Menurut alumni ponpes Tambak Beras Jombang ini, seminar falak tidak boleh hanya kali ini saja. Ia meminta PC LFNU Gresik, terus menggelarnya secara masif dan memaksimalkan setiap zona serta berkolaborasi dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Gresik.
“Dengan begitu, ikhtiar membumikan tafakuh falakiyah pada tingkat NU yang paling bawah akan turut serta menghasilkan regenerasi. Maka, seminar atau madrasah falak semacam ini perlu dikolaborasikan juga dengan Ma’arif dan RMI agar ada pemahaman keilmuan falak di semua jam’iyah,”terang pria yang akrab dipanggil Gus Afuk.
Sementara Ketua PC LFNU Gresik, Muchyiddin Hasan, mengatakan seminar falak dan talkshow ini merupakan program kerja yang telah ditetapkan dalam musyawarah kerja PC LFNU pada 2022 lalu. Program ini dinilai penting karena memberikan gambaran tentang kriteria imkanur rukyat dalam menentukan awal bulan qomariyah.
“Seperti kita ketahui akhir-akhir ada beberapa perbedaan antara pemerintah dan ormas islam. Dengan adanya informasi ini, kita bisa memperkuat basis komunikasi dalam ilmu falak dan mempercepat informasi yang berkaitan dengan ilmu falak,” ujar Muchyiddin.
Selain memberikan gambaran, tambah Muchyiddin, kegiatan ini dirumuskan dalam program kerja sebagai langkah kaderisasi secara struktural dan masif dengan membentuk Lembaga Falakiyah di tingkat MWC NU, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi, maupun takmir masjid.
“Kedepannya, madrasah falakiyah ini akan dikembangkan menjadi pelatihan-pelatihan seputar ilmu falak. Misalnya tentang arah qiblat, perhitungan awal bulan qomariyah, perhitungan waktu sholat dan gerhana, baik bulan maupun matahari,” bebernya.
Sebagai informasi, seminar falak dan talkshow ini telah diikuti hampir 100 peserta yang merupakan utusan dari masing-masing MWC NU se-Kabupaten Gresik. Selain dari unsur NU, sejumlah peserta dari kalangan masyarakat umum maupun ormas islam lain juga turut mengikuti lantaran tertarik dengan perbedaan awal bulan qomariyah secara ilmiah.