KEBOMAS | NUGres – Pandemi Corona Virus Desease ( COVID ) -19 sangat berdampak pada segala lini kehidupan, baik kesehatan, sosial,ekonomi, budaya, politik dan tak terkecuali dunia pendidkan.
Adanya pemberlakuan social distancing mengharuskan siswa untuk belajar dirumah. Hal ini disikapi dengan bijak oleh seluruh stakeholder pendidikan mulai tingkat pendidikan dini sampai pendidikan tinggi. Namun ternyata ada sisi baik, dibalik wabah yang menyerang keselamatan jiwa ini.
Guru yang sebelumnya tidak begitu menguasai IT, sekarang dituntut untuk familier demi kebutuhan pembelajaran jarak jauh dan berbasis online.
“Saya melihat beberapa madrasah di lingkungan Maarif Kebomas mulai dari Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah sudah menerapkan pembelajaran berbasis online,”kata Ketua MWC LP. Ma’árif Kebomas Hery Antono, S.PdI saat ditemui awak media.
Guru-guru menurut Hery Antono kini tiap hari berkutat dengan applikasi-aplikasi online, seperti google classroom, google form, applikasi zoom untuk pertemuan video kelas online, dan aplikasi-aplikasi lainnya tentunya.
Pemberlakuan social distancing, lockdown di beberapa tempat dan bahkan seumpama terjadi PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) tidak menyurutkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini untuk tetap mengabdi dan mencerdaskan kehidupan Bangsa.
“Di Madrasah kami, peserta didik mulai kelas 1 sampai 6 sudah terbiasa untuk belajar soal secara online via HP android, karena pada dasarnya mereka sudah bisa mengoperasikan android, tinggal kita memanfaatkan ini untuk mengembangkan dunia pendidikan” jelas M. Zainuddin salah satu tim IT MI. Maárif Sidomukti Kebomas.
Kontributor : Faradisa