BUNGAH | NUGres – Kreativitas Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU Bedanten masa khidmat 2024 – 2026, patut mendapat apresiasi. Pasalnya, baru-baru ini Badan Otonom (Banom) NU yang mewadahi pelajar NU di Desa Bedanten Kecamatan Bungah Gresik itu telah meluncurkan logo dan maskot yang sangat menarik.
Logo yang bertuliskan IPNU IPPNU Bedanten dan maskot yang diluncurkan itu diberi nama “Si Pena”. Sedangkan tujuan diluncurkannya logo dan maskot ini dimaksudkan agar para pelajar NU di Ranting Bedanten lebih semangat lagi dalam berkhidmat di organisasi IPNU IPPNU.
Filosofi dan Makna Desain Logo IPNU IPPNU Bedanten
- Logo IPNU IPPNU, mewakili sinergi 2 (dua) organisasi dalam membina generasi muda dengan ajaran Ahlussunnah wal jamaah.
- Tulisan Bedanten, Identitas lokal yang menekankan kebanggaan terhadap wilayah Bedanten.
- Huruf Bertumpang Tindih, simbol integrasi, kolaborasi, dan kerjasama yang kokoh antara IPNU & IPPNU.
- Tulisan Dengan Warna Kuning Emas, Warna kuning emas mencerminkan kejayaan, kemuliaan dan prestasi.
- Bentuk Geometris : Keteraturan, Kestabilan dan kekompakan organisasi yang terstruktur dalam mencapainya tujuan.
Sementara untuk maskot bernama PENA ini merupakan hasil dari usulan dari anggota PR IPNU IPPNU Bedanten di periode sebelumnya. Sedangkan ide kreatif dan inisiatif ini direalisasikan di masa khidmat 2024 – 2026, di erak kepemimpinan rekan Muh. Fatkhur Rifa’ dan rekanita Izzun Nihlatun Najah.
Rekan Muh. Fatkhur Rifa’ selaku Ketua PR IPNU Bedanten menyampaikan kalau logo dan maskot ini diluncurkan untuk meningkatkan semangat para pelajar NU di Ranting Bedanten.
Terlebih, kata dia, syiar Nahdlatul Ulama melalui branding menggunakan teknologi terkini, merupakan suatu keniscayaan.
“Salah satu cara juga untuk branding di media sosial dengan dibuatnya sebuah logo dan maskot yang mencirikan identitas sebagai pelajar NU Bedanten,” ujarnya, Rabu (23/10/2024).
Lebih lanjut, rekan Fatkhur Rifa’ menyampaikan bahwa sosok Koordinator Lembaga Pers dan Penerbitan PR IPNU Bedanten, rekan Laksono Budi Santono, yang menyelesaikan prosesnya.
“Bahan sketsa maskot selesai pada 29 September 2024. Lalu disepakati kalau rekan Budi lah yang kita amanahi untuk menyelesaikan visualnya. Rekan Budi kemudian membutuhkan waktu kurang lebih enam hari untuk menyelesaikan tugasnya,” tukas rekan Fatkhur.
Maskot di-launching pada tanggal 22 Oktober 2024, kendati pun 6 Oktober telah selesai karena ditanggal 22 Oktober 2024 sekalian memperingati momentum Hari Santri Nasional Tahun 2024.
Mengenai Maskot PR IPNU IPPNU Bedanten tidak terlepas dari latar belakang Desa Bedanten merupakan salah satu desa di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, yang terletak di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Beberapa penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Biodata Maskot Si Pena
Nama pendek Pena. Nama lengkap Pelajar Nahdlatul Ulama Bedanten. Tanggal lahir : 6 Oktober 2024
Filosofi Maskot Si PENA
- Ikan Lundu atau dikenal dengan keting, merupakan ikan yang banyak ditemukan di Bengawan solo, dan salah satu spesies ikan yang banyak didapatkan oleh nelayan dan pemancing di Desa Bedanten.
- Pena Bulu, melambangkan intelektualitas, kreativitas, dan semangat belajar kader muda untuk kemajuan organisasi.
- Batik, merupakan baju batik IPNU IPPNU.
- Topi Caping, topi yang sering dipakai nelayan untuk mencari ikan di sungai.
- Buku, melambangkan sumber pengetahuan dan pendidikan yang menjadi kunci dalam membangun masa depan generasi muda NU.
- Sarung merupakan bawahan yang sering digunakan dalam berbagai acara keagamaan dan kegiatan sehari-harisehari-hari, mencerminkan komitmen anggota terhadap nilai nilai islam dan tradisi.
Maskot di-launching pada tanggal 22 Oktober 2024, kendati pun 6 Oktober telah selesai karena ditanggal 22 Oktober 2024 sekalian memperingati momentum Hari Santri Nasional Tahun 2024.
Mengenai Maskot PR IPNU IPPNU Bedanten tidak terlepas dari latar belakang Desa Bedanten merupakan salah satu desa di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, yang terletak di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Beberapa penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Penulis: Ahmad Mubarok
Editor: Chidir Amirullah