Nyambung Sanad, PR GP Ansor Tebuwung Ziarah Masyayikh dan Sowan ke Kediri

oleh -135 Dilihat
Nyambung Sanad, Gerakan Pemuda Ansor Ranting Tebuwung Ziarah Masyayikh dan Sowan, ke Kediri, Kamis (27/4/2023). Foto: Syafik Hoo/NUGres
Gerakan Pemuda Ansor Ranting Tebuwung Ziarah Masyayikh dan Sowan ke Kediri, Kamis (27/4/2023). Foto: Syafik Hoo/NUGres

GRESIK | NUGres – Momen Syawal 1444 Hijriah dimanfaatkan Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda Ansor Tebuwung menggelar sowan silaturrahmi ke beberapa Kiai dan Ziarah makam Masyayikh Kabupaten Kediri, Kamis (27/4/2023).

Hal tersebut menjadi ikhtiar bersama dalam membersamai khidmah GP Ansor, Banser dan Rijalul Ansor Ranting Tebuwung kepada NU. Sekaligus nyambung sanad keilmuan kepada ulama dan kiai NU.

Kegiatan dimulakan dengan ziarah ke makam masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yakni KH Mahrus Ali, KH Abd Karim dan KH Marzuki dan yang lainnya.

Suasana ziarah terasa khusu’, tenang dan penuh kekhidmatan. Hal ini lantaran para santri Lirboyo masih tengah liburan Syawal 1444 H, dan belum kembali ke pondok. Tahlil dipimpin oleh sahabat Modin, Abd Rohim dan doa dipimpin oleh Gus Roy.

Usai ziarah, rombongan menuju ke kediaman Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar). Putra dari Kiai besar yakni KH Nurul Huda Djazuli Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri.

Advertisment

Rombongan Gerakan Pemuda Ansor disambut dengan penuh kekeluargaan dan keakraban. Dalam pertemuan tersebut, Gus Kautsar menyampaikan banyak hal. Gus Kaustar memberikan berbagai pencerahan seputar ekonomi hingga dinamika politik kejamiyyahan di Nahldatul Ulama.

Simak Juga:  Keputusan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H Jatuh Pada 22 April 2023, Ketua Komisi VIII DPR RI Minta Tidak Dipolitisir dan Jadi Debat Kusir

Gus Kautsar menjelaskan, warga NU kudu sugih (kaya). Dalam arti kaya bersama, ekonomi mapan bersama, untuk memajukan dan khidmah di NU. “Karena dengan kita punya modal ini kita tidak akan disetir orang lain, kita bisa mandiri untuk kebijakan sendiri dalam organisasi,” ucapnya

Gus Kautsar menceritakan, ia sangat nyaman untuk ngulang ngaji santrinya dan tidak ada kepentingan jabatan apapun. “Saya ini kalau sudah ngaji karo santri merupakan kenikmatan luar biasa,” kata Gus Kaustar.

“Kita sebagai santri dan warga NU adalah khidmah paling tertinggi tanpa perantara lagi untuk nyambung sanad keilmuan kita kepada para kiyai, Ulama dan Masyayikh agar terus untuk khidmah kita baik urusan dunia maupun akhirat,” tutupnya.

Simak Juga:  Belajar dan Mengajar, Aktualisasi Nyata Kader PAC IPPNU Cerme Isi MPLS di SMP YPI Darussalam 1 Cerme

Diakhir pertemuan, Gus Kautsar mengajak kepada GP Ansor Ranting Tebuwung untuk merubah mindset. “Selama ini kita lemah dalam hal ekonomi, politik, dan jamiyyah, solusinya perlu pemikiran yang lugas dan cerdas agar tidak tertinggal dan sadar bahwa yang kita lakukan selama ini salah,” tutup Gus Kautsar dengan penuh semangat serius, guyon tapi santai.

Perjalanan berakhir ditutup Ziarah Masyayikh di Sayyid Sulaiman Mojoagung Jombang. Atas rangkaian perjalana ini, Ketua PR GP Ansor Tebuwung Ahmad Thoyyib Shofi (Gus Yopi) mengucapkan syukur dan mengapresiasi kekompakan seluruh kader GP Ansor, Banser dan Rijalul Ansor.

“Alhamdulillah kegiatan Silaturrahmi dengan Ziarah ke Masyayikh rutin kita bisa selenggarakan pada momen Syawal oleh GP Ansor ranting Tebuwung. Saya sangat salut dan apresiasi atas kekompakan sahabat-sahabat semua. Semoga kebersamaan dan khidmah kita di Ansor dan NU ini menjadi ladang amal kita,” tandas Gus Yopi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *