BUNGAH | NUGres – Jajaran keluarga besar pengurus Majelis Wakil Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah menggelar Lailatul Ijitima’ dengan tuan rumah Ranting Gumeng di Masjid Darussalam Gumeng, Sabtu (27/4/2024).
Seperti biasa, ratusan nahdliyin yang mengikuti acara Lailatul ijtima’ itu pertama-tama melakukan salat ghaib berjamaah untuk seluruh Muassis NU, khususnya Bungah. Salat ghaib berjamaah itu dipimpin oleh Rais Syuriyah MWCNU Bungah KH Suratin Abbas.
Usai menjalankan salat ghaib secara berjamaah, kegiatan disambung dengan istighasah dan tahlil.
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Gumeng, Ustadz Sauqi Thoha, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para nahdliyin yang menyempatkan hadir dalam acara Lailatul ijtima sekaligus Halal Bihalal.
“Semoga kita semua mendapat ridlo dan balasan dari Allah Swt. Kami juga mengucapkan mohon maaf jika ada kekurangan dalam menyambut panjenengan sedoyo,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH M. Ala’uddin dalam sambutan menghaturkan Taqabbalallahu Minna Waminkum kepada seluruh nahdliyin jika selama kepengurusan terdapat kekeliruan dan kesalahan.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Qomaruddin itu juga menyampaikan beberapa laporan. Pertama, di Tahlil Akbar 2024, besar pemasukan adalah Rp 273.5 juta, pengeluaran Rp 124,7 juta. Sisa Rp 148 juta yang dimasukkan kas MWCNU Bungah. Dari Rp148 juta, Rp100 juta untuk renovasi kantor, dan Rp 48 juta untuk operasional.
Kedua, terkait perkembangan haji dan kegiatan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) MWCNU Bungah. Bahwa, ada 116 jamaah haji ditambah 44 jamaah dari MWCNU Duduksampean yang insyaallah akan berangkat pada 29 Mei 2024. Selain itu ada 65 haji badal.
“Haji badal di MWCNU Bungah ini termurah, hanya 7 juta. Biasanya 10 juta. Cukup setor nama sesuai KTP dan nama orang tua. Silahkan langsung datang ke kantor MWCNU Bungah untuk yang mau daftar,” kata KH. M. Ala’uddin.
Ketua KBIHU MWCNU Bungah, H. Moh. Yunus menuturkan bahwa untuk mendaftarkan diri bergabung dengan KBIHU MWCNU Bungah harus di kantor.
“Di kantor ada jam bukannya. Kami tidak boleh melayani pendaftaran haji di rumah, harus di kantor. Karena KBIHU ini adalah milik MWCNU, Bungah milik pribadi. Jadi harus ke kantor, tidak boleh ke rumah. Jadi besarnya KBIHU MWCNU bukan karena siapa-siapa, tapi karena kita semua,” tegasnya.
Ketiga, himbauan untuk keberlanjutan Pengurus Ranting, bahwa dihimbau agar Pengurus Ranting yang sudah berakhir masa khidmatnya untuk segera melakukan Musyawarah Ranting (Musyran).
“Sudah beberapa ranting yang telah melakukan Musyran beberapa waktu lalu. Musran ini adalah sebagai salah satu bentuk hormat AD/ART Nahdlatul Ulama dan pengkaderan. Kader NU itu banyak, harus dimunculkan,” tutur KH M. Ala’uddin.
Pentingnya Bermaaf-maafan
Wakil Rais Syuriyah MWCNU Bungah, KH Fathan Anwari mengawali ceramahnya dengan mengutip Al Quran Surah Al Imran ayat 135, bahwa manusia sering melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Karena itu, mendorong agar nahdliyin yang hadir membuka diri dan saling memaafkan.
“Surat Al-Imran ayat 135 ini sebagai muhasabah. Bahwa manusia itu dasarnya nisyan wal khotto’,” paparnya.
Lebih lanjut, Kiai Fathan juga menjelaskan beruntung sekali kita menjadi umat dari kanjeng Nabi Muhammad. Ia menceritakan sebuah kisah bagaimana kanjeng Nabi Muhammad melobi pengampunan dari Allah.
“Dikisahkan, suatu waktu malaikat Jibril berkata, kalau umat kanjeng nabi akan diterima taubatnya 1 tahun. Diprotes kanjeng nabi. Turun jadi 1 bulan. Diprotes lagi, jadi satu hari. Diprotes lagi, sakjam sakdurunge mati. Diprotes lagi. Man lam yaghor, diterimo taubatnya,” ungkapnya.
“Ayo ngistiqomahi thoriqah NU. Ngurip-nguripi sunnah kanjeng nabi. Kita tidak kuat kalau mengandalkan diri kita sendiri. Kita butuh syafaat dari kanjeng nabi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Lailatul Ijtima’ MWCNU Bungah bulan depan akan diadakan di Ranting Pereng Kulon.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah