GRESIK | NUGres – Pengajian rutin kitab Idhotun Nasyi’in di kantor PCNU Gresik oleh Pimpinan Cabang Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Gresik kembali berlangsung di momen bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah, Selasa (19/3/2024).
Mengawali kesempatannya, pengampu Ngaji Kitab Idhotun Nasyi’in Gus H. M. Ata Syifa’ Nugraha selaku ketua PC MDS Rijalul Ansor Gresik mengajak semua bersyukur mendapat kesempatan dipertemukan bulan Ramadan tahun ini.
“Alhamdulillah kita masih diberi Allah Swt kesempatan ibadah Ramadhan tahun ini. Semoga kita bisa melaksanakannya dengan baik sebagai bukti iman kita kepada Allah Swt,” tutur Gus Ata.
Ia juga menyampaikan rasa syukur bahwa Indonesia telah memilih pimpinan dan wakil rakyatnya, “Semoga amanah dan mampu membawa kesejahteraan serta keselamatan rakyatnya Dunia-Akhirat,” sambungnya.
Gus Ata secara khusus mengucapkan Harlah ke-4 NUGres yang jatuh pada 14 Maret 2024 lalu, “Alhamdulillah, NUGres PCNU Gresik telah berusia 4 tahun. Semoga tetap mampu berkibar untuk mencerahkan ummat,” harap Gus Ata.
Memasuki topik pengajian kitab Idhotun Nasyi’in yang disiarkan di Youtube NUGres Channel, Gus Atas menyampaikan pentingnya menyempurnakan suatu pekerjaan dengan baik.
Meskipun lambat bukan dengan maksud menunda-nunda, disampaikannya adalah lebih baik daripada mengerjakan secara cepat namun hasilnya buruk dan tidak memuaskan.
Lebih lanjut, Gus Ata menyampaikan bahwa sikap tenang dan tidak tergesa-gesa juga telah dianjurkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw melalui sabdanya yaitu;
التَّأَنِّي مِنَ اللّٰهِ، وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Tidak tergesa-gesa itu datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa itu datangnya dari setan.” (HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi)
Meskipun demikian, sambung Gus Ata, bahwa sikap tenang itu jauh berbeda dengan sikap suka menunda-nunda pekerjaan. Ia pun menukil firman Allah Swt dalam Al Qur’an:
{ وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاْيۡءٍ إِنِّي فَاعِلٞ ذَٰلِكَ غَدًا }
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,” [Surat Al-Kahfi: 23]
Dalam kitab Idhotun Nasyi’in karya masyhur Syekh Musthafa Al Ghalayain ini, Gus Ata juga menyampaikan kembali kepada pemuda agar cermat dan kelar dalam setiap tugas yang diemban.
“Wahai, generasi muda, berhati-hatilah, jangan sekali-kali tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan, tanpa memperhitungkan kebaikan dan kesempurnaannya. Sebab, sikap tergesa-gesa yang tidak didahului pemikiran yang matang, menyebabkan kegagalan dan kerugian. Sedangkan perlahan-lahan dalam bekerja dengan tujuan agar hasilnya baik adalah menyebabkan kesuksesan,” wedar Gus Ata.
Pada penghujung ulasannya, Gus Ata juga menyajikan syair pujangga, “Jangan bertanya tentang cepat atau lambatnya suatu pekerjaan, tetapi tanyakan tentang baik dan buruknya suatu pekerjaan,” pungkasnya.
Editor: Chidir Amirullah