GRESIK | NUGres – Pengajian rutin di Gedung PCNU Gresik kembali digelar pada Selasa Kliwon (4/3/2025) dengan menghadirkan kajian kitab Ayyuhal Walad.
Dalam mukadimah pengajian ini, pembaca kitab karya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, yakni Gus Attas Syifa Nugraha, terlebih dahulu menyampaikan bahwa pengajian rutin ini digelar sebagai ikhtiar melanjutkan warisan istikamah yang diprakarsai oleh almaghfurlah Romo KH Robbach Ma’sum semasa hidupnya.
Sementara dalam pertemuan perdana ini, Gus Atta mengulas tentang nasihat Rasulullah kepada umatnya sebagaimana termaktub dalam kitab *Ayyuhal Walad*. Bab awal kitab ini membahas tanda-tanda Allah Swt berpaling dari hamba-Nya.
“Niki perkoro nopo? Niki perkoro bahaya ingkang paling bahaya, nek wis Gusti Allah ora kerso, nganti Allah Swt mlengos, mboten gedugo,” terangnya.
Gus Atta kemudian mengajak para jamaah untuk merenung: bagaimana jika seorang hamba sudah tidak lagi mendapatkan perhatian sedikit pun dari Sang Pencipta? Apa yang menyebabkan Allah Swt berpaling dari seorang hamba?
Dijelaskan oleh Gus Atta, salah satu penyebabnya adalah ketika seseorang menyibukkan diri dengan amalan yang tidak memiliki manfaat atau faidah. Hal ini selaras dengan pesan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, di mana beliau mengutip sabda Rasulullah SAW:
“Tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah kesibukannya dalam hal-hal yang tidak berguna. Jika seseorang menghabiskan satu jam dari umurnya untuk sesuatu yang tidak diciptakan untuknya (ibadah), maka layaklah penyesalannya yang panjang. Barang siapa yang melewati usia 40 tahun dan kebaikannya tidak melebihi keburukannya, hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”.
Nasihat ini menegaskan bahwa waktu adalah kehidupan itu sendiri. Setiap momen yang berlalu tanpa ibadah atau amal baik adalah sebuah kerugian besar. Imam Al-Ghazali juga mengingatkan bahwa mencapai usia 40 tahun tanpa kebaikan yang dominan atas keburukan adalah peringatan serius untuk segera memperbaiki diri.
Gus Atta menambahkan, ilmu tanpa amal akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, seseorang tidak cukup hanya dengan memahami ilmu agama, tetapi juga harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Mongko dititeni, ojo sampek menenge kulo sampean kabeh gak duwe biji ibadah nang Gusti Allah. Mongko ayo bareng-bareng sak obahe awak kulo njenengan sedoyo tetep duwe biji ibadah nang Gusti Allah,” ajaknya dalam serangkaian ulasannya.
Pengajian ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih menghargai waktu dengan memperbanyak ibadah dan amal yang bermanfaat.
Kegiatan yang akan diselenggarakan setiap Selasa Kliwon malam Rabu Legi ini juga disiarkan secara live di YouTube NUGres Channel, sehingga dapat diikuti oleh jamaah dari berbagai daerah.
Editor: Chidir Amirullah