GRESIK | NUGres — Pengurus MWCNU Kedamean melaksanakan studi tiru ke MWCNU Kedawung Sragen Jawa Tengah, Sabtu (10/8/2024).
Menempuh perjalanan selama lima jam, kegiatan diiringi dengan doa bersama, istighosah, serta motivasi dari Ketua PCNU Gresik Drs KH Mulyadi MM., yang turut mendampingi rombongan MWCNU Kedamean.
Sementara itu, sebanyak 54 orang pengurus dengan antusias mengikuti kegiatan studi tiru. Puluhan pengurus ini terdiri dari jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah MWCNU Kedamean, pengurus lembaga, Badan otonom NU, dan Pengurus Ranting NU se-Wakil Cabang NU Kedamean.
Setibanya di Kantor MWCNU Kedawung Sragen Jawa Tengah, rombongan MWCNU Kedamean mengikuti rangkaian acara. Mulai dari istighosah yang dipimpin oleh pengurus MWCNU Kedawung dan acara sambutan-sambutan.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedamean Ustadz Abdul Wakhid, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kiai Mulyadi atas motivasi dan dukungan yang telah diberikan.
“Barokallah, ndherek NU saget kepanggih dengan keluarga besar NU Kedawung,” ujar Ustadz Wakhid, sapaannya.
Lebih lanjut, ia mengatakan tujuan dari studi tiru ini tak lain untuk menimba ilmu, menggali inspirasi, dan tentunya silaturahmi.
Ustadz Wakhid juga berharap MWCNU Kedamean dapat menerapkan pembelajaran yang relevan dari studi tiru di MWCNU Kedawung, untuk diterapkan sesuai kebutuhan jamiyyah NU Kedamean.
Sementara itu Kiai Mulyadi dalam arahannya menekankan pentingnya kompak, rukun, dan istikamah dalam berorganisasi. Ia berpesan agar peserta memohon restu dalam menerapkan hasil studi tiru tersebut.
Pada gilirannya perwakilan pengurus MWCNU Kedawung, Kiai Didik Maulana menyampaikan sambutan. Pihaknya merasa terhormat serta menjelaskan profil MWCNU Kedawung, Sragen.
“Kami merasa terhormat kedatangan rombongan dari NU Kedamean. Alhamdulillah, melalui koin NU, kami bisa memperluas pembangunan gedung NU untuk pelayanan dakwah yang lebih baik,” ucapnya.
Rais Syuriyah MWCNU Kedawung, Kiai Muh. Nur Cholis, menambahkan dengan membagikan sejumlah hal yang sedianya menjadi strategi MWCNU Kedawung dalam mencapai tujuan.
“Kerukunan dan kebersamaan dapat mempercepat pencapaian tujuan,” tutur Kiai Nur Cholis. Ia juga menyoroti sejumlah tantangan dalam manajemen organisasi.
Lebih jauh proses studi tiru dibagi dalam tiga kelompok, hal ini agar lebih fokus pendalaman dan sharing. Tiga kelompok ini meliputi; Manajemen Organisasi, Tata Kelola Lazisnu, dan Penguatan Aswaja. Dalam diskusi tersebut seluruh peserta studi tiru MWCNU Kedamean nampak antusias dan khidmat.
Di penghujung acara, Kiai Mulyadi memberikan motivasi bahwa banyak teori dapat ditemukan dalam hadist, namun praktik nyata yang dilakukan di MWCNU Kedawung menunjukkan pentingnya rukun, kompak, dan komunikasi yang efektif dalam ber-NU.
“Kita harus menemukan, mengarahkan, mengawasi, menjaga, dan merenung untuk tumbuh bersama,” pungkasnya.
Penulis: Achmad Fatkhurrozi
Editor: Chidir Amirullah