GRESIK | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU Gresik), menggelar puncak rangkaian Peringatan Hari Santri dengan melangsungkan Lailatul Ijtima’ Kubro, di Masjid Jamik Gresik pada Selasa (1/11/2022) malam.
Mengawali sambutannya, Ketua MWC NU Gresik Ustadz H Muhammad Machsun, menyapa Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi, Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2022 PCNU Gresik H Muhammad Abdul Qodir, Camat Gresik, Habaib juga Kiai yang hadir.
Mahsun merasa berbahagia atas kehadiran para jamaah yang mengikuti Lailatul Ijtima’ Kubro di Masjid Jamik Alun-alun Kota Gresik. Pihaknya juga mengucap terima kasih kepada Takmir Masjid Jamik Gresik atas fasilitas yang diberikan.
“Kehadiran kita semua ini semoga menjadikan kekuatan Nahdlatul Ulama untuk semakin solid. Karena memang kehadiran Nahdlatul Ulama sekarang ini sangat dibutuhkan,” katanya.
Lebih lanjut, H Mahsun mengatakan bila pemilihan lokasi Lailatul Ijtima’ Kubro sekaligus Puncak HSN 2022 oleh MWCNU Gresik dan Banomnya di Masjid Jamik bukan tanpa alasan. Pasalnya, Masjid Jamik menjadi prasasti sejarah NU.
“Yang pertama, (sejarah) pembentukan dan pengukuhan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Gresik oleh Kiai Haji Hasyim Asyari, Kiai Haji Abdul Wahab Chasbullah, serta para kiai Muassis Nahdlatul Ulama diadakan tepat pada peringatan maulid Nabi Muhammad. Dan itu dilakukan pada tahun 1928, dua tahun setelah Nahdlatul Ulama didirikan,” tandasnya.
Lain itu, kata Ustadz H Mahsun, karena Masjid Jamik Gresik menjadi tempat ibadah seorang Mustasyar PBNU yang pertama yakni KH Muhammad Zubair bin Abdul Quddus. Tak hanya itu, hingga kini ketakmiran, imam shalat rawatib dan khotib jum’at hampir semua para Kiai dari Nahdlatul Ulama.
Masjid Jamik Gresik bersejarah dan dipenuh keberkahan
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Mulyadi meyakini bahwa Masjid Jamik Gresik ini adalah tempat yang dipenuhi keberkahan. Oleh karena itu pihaknya berharap akan banyak kegiatan warga NU yang dipusatkan di Masjid bersejarah ini.
“Saya meyakini Mbah Hasyim, Mbah Wahab berdoa di Masjid ini. Tidak hanya itu, bahkan di area Masjid ini juga bersemayam Waliyullah, Habib Bakar,” tutur Pemangku Pondok Pesantren Darul Ihsan Menganti Gresik ini.
KH Mulyadi juga menuturkan kisah terkait Habib Bakar Assegaf, yang demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari balak dan marabahaya, maka Wali Kutubu yang tiap haulnya dihadiri jutaan pengunjung di Gresik itu menanggung semuanya sendiri melalui riyadohnya.
Ke depan, KH Mulyadi berharap kegiatan Lailatul Ijtima’ dapat rutin di gelar oleh setiap MWCNU di seluruh Gresik.
“Karena ini (Lailatul Ijtima’) merupakan salah satu amanat Hadratus Syaikh dalam Qonun Asasi, yang telah jelas mengharapkan para pengikut NU untuk senantiasa menjaga peseduluran,” tutupnya.
Selain gelaran Laitul ijtimak, malam itu juga diberikan sebuah cinderamata dari MWCNU Gresik kepada Ketua PCNU Gresik, Takmir Masjid Jamik Gresik yang diwakili KH Umar Thoha.
Nampak pula dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ antara lain jajaran Syuriah dan Tanfidziyah MWC NU Gresik dan MWC NU Kebomas, Lembaga dan Badan Otonom NU di wilayah tersebut. Juga hadir Habib Hasan bin Abdullah Assegaf, Habib Abdul Qodir Assegaf, serta para Habib, Masyayikh dan Ustadz. (Chidir)