PANCENG | NUGres – Beberapa meja ditata rapi. Diatur sedemikian rupa, hingga di atasnya berjajar manuskrip, tosan aji, pusaka, kartografi kuno, cenangga, benda numismatik, artefak budaya, filatelia, hingga dokumen sejarah yang menarik dipandang mata.
Lalu selepas mengikuti Majelis Dzikir dan Ijazah Kubro Syekh Muhammad Ashghar Aslami Mursyid Thoriqoh Naqsabandiyah Internasional, di Ponpes Al Ikhlas Mulyorejo Dalegan Panceng Gresik. Beberapa tamu pesantren yang berlokasi dekat destinasi wisata pasir puti itu berangsur-angsur mendekat “museum portabel”.
Para tamu itu nampak menelisik benda purba dan sarat nilai sejarah yang dipamerkan. Kendati menyentuh beberapa barang langka itu tidak diperkenankan, namun khusus untuk keris diperkenankan menghunus dari warangkanya secara hati-hati.
Pengurus Djawa Widya Institut, Youming Adi Yusuf merasa senang. Apa yang disuguhkan malam itu direspon dengan sangat baik oleh para tamu.
Kepada NUGres, ia menjelaskan kalau pameran ini dalam rangka membersamai Pondok Pesantren Al Ikhlas yang saat itu tengah dikunjungi oleh beberapa ulama dari luar negeri, Warga Negara Asing (WNA) yang diketahui berdomisili di Inggris.
“Ini momen tepat bagi kami untuk memperkenalkan kepada khalayak umum, khususnya rombongan Syekh Muhammad Ashghar Aslami dari Inggris, bahwa negeri kami memiliki khazanah budaya dan dimensi sejarah yang sangat melimpah,” katanya, Rabu (14/6/2023) malam.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan Djawa Widya Institut memang mengoleksi beberapa barang peninggalan leluhur, bernilai sejarah. Sehingga imbuh Youming, ketika dipamerkan diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat luas terlebih mengerakkan rasa cinta terhadap peninggalan leluhur.
“Salah satu masterpiece dari koleksi Djawa Widya Institut pada pameran ini adalah naskah dari daun lontar. Berdasrkan penuturan ahli manuskrip benda ini dibuat sekira abad ke 16, di era Kerajaan Sunan Giri,” pungkas dia.
Sebagai informasi, belakangan ini Djawa Widya Institut Surowiti Panceng Gresik kerap mendapat berbagai permintaan untuk dapat turut menyemarakkan kegiatan kebudayaan di Jawa Timur dengan menghadirkan beragam koleksinya.