MANYAR | NUGres – Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 tahun dalam Hijriah dan ke-99 tahun kalender Masehi, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Suci melaksanakan Lailatul Ijtima’ sekaligus Musyawarah Ranting (Musran).
Lailatul Ijtima’ dan Musran PRNU Suci yang digelar pada Jum’at (31/1/2025) malam, tampak dihadiri oleh puluhan pengurus maupun warga NU di Desa Suci, Kecamatan Manyar Gresik.
Sejak selepas shalat Maghrib, di Gedung PRNU Suci tampak warga NU hadir berduyun-duyun guna dengan khidmat mengikuti Lailatul ijtima’. Hadir pada rutinan malam hari itu baik dari jajaran Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Suci, Pimpinan Ranting Badan otonom NU Suci, juga Kepala Desa suci dan tokoh masyarakat.
Dalam sesi selanjutnya, setelah menjalankan jamaah shalat Isya’ berjamaah, digelar Musyawarah Ranting PRNU Suci. Hadir jajaran MWCNU Manyar antara lain Rais Syuriyah Kiai Suhaili Idris, Katib Ust. Hasyim As’ari, Ketua Tanfidziyah Ust. H. Ainul Ma’arif dan Sekretaris MWCNU Manyar Basuki Rachmad.
Rais Syuriyah MWCNU Manyar pada saat mendemisioner pengurus mengucapkan terima kasih kepada pengurus ranting yang telah berkhidmah selama lima tahun, terkhusus kepada H. Khoirul Huda dengan berbagai kesibukaannya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Gresik.
“Kami ucapan terima kasih, khususnya kepada Ketua Pengurus Ranting NU Suci, H. Khoirul Huda, yang tetap meluangkan waktu untuk berkhidmah di Ranting NU Suci,” tutur Kiai Suhaili Idris, selanjutnya menitip pesan agar ke depan PRNU Suci juga melakukan penguatan organisasi melalui tertib administrasi.
Sementara, dalam Musyawarah Ranting PRNU Suci untuk masa khidmat 2025 – 2030 ini telah ditetapkan Rais Syuriyah PRNU Suci KH. Muhammad Ma’ruf MF. bersama dengan H. Khoirul Huda sebagai Ketua Tanfidziyah PRNU Suci.
Usak terpilih kembali sebagai Ketua Tanfidziyah PRNU Suci, H. Khoirul Huda menegaskan bahwa dirinya berniat khidmah merawat dan memajukan jam’iyah NU, khususnya di wilayah Desa Suci. “Dengan harapan mendapatkan barokah para Muassis NU dan berharap diakui sebagai santrinya Mbah Hasyim (KH Hasyim Asy’ari),” ungkapnya.
Penulis: Vicky Firmansyah
Editor: Chidir Amirullah