PANCENG | NUGres – Menuju ke situs Surowiti di Desa Surowiti Kecamatan Panceng Gresik, nampak cukup lengang, jelang Rabu (19/7/2023) dini hari. Hawa dingin memapar ke wajah dan punggung telapak tangan.
Dinginnya hawa malam itu ditandaskan lagi dengan wisatawan lokal yang hilir mudik. Ada yang tengah mendaki petala bukit Surowiti, juga yang rampung dan menuruni tebing setinggi 260 meter mdpl paripurna.
Mereka mengenakan pakaian tebal seperti jaket dan sweter. Beberapa ada pula yang nampak mengalungkan sarung di lehernya. Lalu, pada ambang Surowiti, lantunan orang berdzikir sayup-sayup terdengar.
Pada malam bergulirnya kalender masyarakat Jawa yakni 1 Suro ini rembulan sedang menyelinap, tidak terlihat oleh mata. Hanya saja dua tiga bintang mengerling bergantian.
Salah satu pengunjung Situs Surowiti, Heri (26), mengaku sudah ketiga kalinya melakukan perjalanan malam di pergantian bulan Suro. Ia selalu datang di Situs Surowiti Panceng Gresik. Ditanya apa alasannya, Heri mengaku tempat ini cocok untuk menenangkan diri dan melakukan introspeksi.
“Ini yang ketiga kali, saya setiap suroan di sini. Suasana enak, tenang. Cukup untuk melepas sejenak kejenuhan kerja. Besok libur tanggal merah,” ungkap pemuda asal Jember yang sehari-hari bekerja di Gresik ini.
Pemuda itu ditemani dua lelaki sebaya. Salah satu dari mereka bahkan nampak menyulut tiga tangkai lidi beraroma wangi gaharu. Ketiganya, duduk tenang tak jauh dari Gua Langsih di komplek situs Surowiti.
Sekedar diketahui, di situs Surowiti yang tersohor dan kerap dikaitkan dengan hal mistis dan klenik ini memang terdapat Pesarean Raden Sahid atau Sunan Kalijaga saja. Selain itu, ada sejumlah makam dan melainkan ada beberapa situs antara lain:
- Makam Raden Bagus Mataram. Ia merupakan salah satu pendukung dakwah Sunan Kalijaga yang dalam sejarahnya seorang saudagar. Raden Bagus Mataram mendukung Sunan Kalijaga mendirijan kerajaan Islam di Nusantara.
- Makam Empu Supo. Merupakan salah satu santri dari Sunan Kalijaga ini merupakan putera Tumenggung Majapahit.
- Mbah Singo Wongso. Merupakan Lurah pertama di Surowiti kala masih di dalam era Kawedanan Sidayu.
- Mbah Sloko. Juru Kunci Pertama Bukit Surowiti, dan yang terkahir,
- Situs Gua Langsih. Di depan ceruk bibir Gua Langsih terdapat tulisan yang menjelaskan terdapat tetesan air ajaib di dalam gua. Warga setempat meyakini terdapat air keramat di dalam tempat bertapa Sunan Kalijaga ini.
IDN Korwil Gresik Gelar Wungon di Lereng Surowiti
Selain itu, di lereng bukit Surowiti, beberapa pengunjung dari luar daerah menggelar wungon atau melekan dalam istilah jawa. Kegiatan selepas Salat Isya’ pada Selasa malam (18/7/2023) itu berlangsung di halaman rumah Ketua Ikatan Dukun Nusantara (IDN) Korwil Gresik, Mbah Kasral.
Kepada tamu yang hadir lelaki paruh baya dengan jenggot putih menjuntai sedada itu menyampaikan bila kata “Dukun” dalam akronim IDN adalah “Duduk Tekun”.
Ia menjelaskan bahwa IDN Korwil Gresik merupakan komunitas yang mewadahi pelaku spiritual yang juga mendukung setiap gelaran tradisi dan budaya nusantara, utamanya di Kabupaten Gresik.
Turut hadir dalam wungon dan merti desa malam itu antara lain; sejumlah pengurus Lesbumi NU Cabang Gresik, Penggiat Legian dan Kader PMII Lamongan, GP Ansor Ranting Surowiti Panceng, serta sejumlah warga Surowiti Panceng Gresik.
Tidak hanya itu, tetabuhan gending dan macapat yang disajikan mengiringi gelaran Wayang Blang-Bleng Ki Ompong Soedarsono dari Temanggung Jawa Tengah, serta Tari Remo Mbah Tri dari Surabaya berhasil menghibur warga setempat. Usai kegiatan, beberapa orang yang hadir naik ke atas situs Bukit Surowiti.