Oleh : Moh.Fairuz Fatoni*
KAJIAN | NUGres – Makam menjadi tempat istirahat terakhir untuk orang-orang yang telah wafat. Mungkin tidak sedikit umat Islam yang menancapkan tanaman di makam.
Maka pertanyaannya, apakah menanam tumbuhan di atas makam bisa meringankan siksa?
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ ﷺ بِحَائِط مِنْ حِيْطَانِ الْمَدِينَةِ أَوْ مَكَّةَ فَسَمِعَ صَوْتَ إِنْسَانَيْنِ يُعَذِّبَانِ فِي قُبُوْرِهِمَا فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَذِّبَانِ وَمَا يُعَذِّبَانِ فِي كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ وَكَانَ الْآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ دَعَا بِجَرِيدَةٍ فَكَسَرَهَا كِسْرَتَيْنِ فَوَضَعَ عَلَى كُلِّ قَبْرٍ مِنْهُمَا كِسْرَةً فَقِيلَ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ تَيْبَسَا أَوْ إِلَى أَنْ يَيْبَسَا
Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berjalan di pinggir salah satu tembok Kota Madinah atau Makkah. Beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di kuburnya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian bersabda, ‘Keduanya disiksa dan tidak disiksa karena sesuatu yang besar. Ya, salah satunya tidak menutup (aurat) saat kencing dan orang lain berjalan mengadu domba.’ Nabi lalu meminta pelepah pohon dan beliau membaginya menjadi dua. Tiap satu belahan pelepah itu beliau letakkan di kuburan kedua orang itu. Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Anda melakukan ini?’ Nabi menjawab, ‘Semoga diringankan siksa untuk keduanya selama kedua bagian pelepah itu masih basah’.” (HR Bukhari).
Para ulama menjelaskan bahwa sebab diringankannya adzab bagi kedua penghuni kubur itu adalah syafa’at dan do’a dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari penjelasan hadits di atas, para ulama berpendapat bahwa dzikir dan do’a orang yang hidup pasti lebih bermanfaat buat mayit.
Karena jika tasbih pohon saja bisa meringankan siksa mayit, apalagi bacaan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istigfar, dan shalawat dari jama’ah tahlilan untuk ahli kubur yang didoakan.
Sudah pasti lebih utama dan lebih bermanfaat dzikiran manusia daripada dzikir tumbuhan, mengingat derajat manusia yang tinggi melebihi makhluk Allah lainnya (Q.S. Al- Isra: 70).
Penjelasan Rasulullah Saw pada hadis di atas menjadi landasan bahwa tanaman bisa berdzikir. Dan jika tanaman tersebut di tancapkan di atas kubur, dzikir dari tanaman tersebut bisa meringankan siksa yang ada di dalam kubur.
Dan di dalam musnad Abu Dawud at Thayalisi: maka diletakan belahan dahan yang satu dan belahan dahan yang lainnya, dan bersabda: sesungguhnya itu (dahan yang ditanam atau diletakan di atas kubur) meringankan (terhadap ahli kubur) selama dahan-dahan itu basah.
Oleh karena itu para ulama Ahlus sunah wal jamaah berpendapat bahwa menanam dahan pohon di atas kubur saja diperbolehkan dan diajarkan oleh nabi maka lebih-lebih membaca al Quran yang pahalanya ditujukan kepada ahli kubur.
قال علماؤنا رحمة الله عليهم: ويستفاد من هذا غرس الأشجار ، وقراءة القرآن على القبور ، وإذا خلف عنهم بالأشجار فكيف بقراءة الرجل المؤمن القرآن.
Para ulama berkata : memperoleh manfaat dari menanam dahan (di atas kuburan) dan membaca Alquran di kuburan. Maka jika menanam dahan pohon di atas kubur saja diperbolehkan maka lebih-lebih lagi dengan seorang mukmin yang membaca Alquran dikuburan.
*Moh.Fairuz Fatoni, Mahasiswa Universitas Qomaruddin