BUNGAH | NUGres – Sejumlah warga di Desa Watuagung Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik meyakini keberadaan Makam Mbah Jarat Agung sebagai tokoh desa yang berperan penting dalam perdagangan dunia.
Selain diperkuat dengan kisah tutur sesepuh setempat tentang Mbah Jarat Agung, keyakinan ini dikuatkan dengan penulusuran pegiat sejarah desa yang mengaitkan nama Mbah Jartan Agung dengan sejumlah sumber penelitian sejarah yang menyebut Jaratan.
“Kalau berdasar kisah tutur Mbah Jartan merupakan Syahbandar Pelabuhan yang dalam sejarah memiliki peran penting perdagangan dunia, kami sebagai generasi muda Mengare akan sangat bersyukur bila faktanya demikian,” kata Pa’i, pemuda desa setempat kepada NUGres, Jumat (26/5/2023).
Kendati demikian, upaya penelusuran belum berhenti. Pihak pelestari Makam Mbah Jartan rencananya akan menggelar beberapa kajian riwayat desa atau pengkajian sejarah.
“Minimal bagi kami mendengar ulasan dari para Sejarawan dan penggiat yang lain tentang Mengare di masa lalu. Mudah-mudahan melalui kajian tersebut, harapan kami menemukan seikat cerita yang memperkuat peran Mbah Jarat Agung,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelabuhan Jaratan memang pernah ditulis di sejumlah artikel sejarah. Dalam ulasan sejarah, sekira pada abad ke-16. Kabupaten Gresik memiliki dua Pelabuhan yakni Pelabuhan Gresik (Grissee) dan Pelabuhan Jaratan.
Ulasan mengenai Pelabuhan Jaratan ini juga pernah ditulis oleh seorang Kolumnis, Arum Kusumaningtyas, pada situs teronggosong.id. Pelabuhan jaratan terselip dalam kolomnya yang berjudul; “Nyai Ageng Pinatih dan Perdagangan Global”.
Hal yang lebih menarik lagi, salah seorang Peneliti Sejarah di Kabupaten Gresik, Eko Jarwanto, baru-baru ini juga meluncurkan buku berjudul “Jortan, Kota Pelabuhan Yang Hilang”. Eko Jarwanto lebih memilih kata Jortan bukan Jaratan.
Karenanya, jelang Haul Mbah Jarat Agung pada 17-18 Juni 2023 mendatang, pemuda yang menguri-uri sejarah peradaban Desa Watuagung, Mengare Bungah Gresik, berkeinginan untuk menggelar Ngaji Sejarah.
Sejarah mengenai kehidupan masyarakat (peradaban) Mengare di masa silam. Khususnya, menelisik sejarah Mbah Jarat Agung yang sementara ini disinyalir merupakan Tokoh Syahbandar Pelabuhan Jaratan.