GRESIK | NUGres – Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Gresik akan menggelar kegiatan Madrasah Riset dan Penulisan dengan tema “Mengabadikan Jejak Kiai NU: Menulis untuk Melestarikan Tradisi dan Inspirasi”.
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu 4 Januari 2025, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai di Kantor PCNU Gresik, Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 756, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Kegiatan ini dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan riset dan penulisan bagi para kader NU, khususnya delegasi dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Gresik. Para peserta akan dibekali dengan materi penting terkait teknik riset sejarah dan biografi, serta teknik penulisan biografi.
Menurut panitia, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tradisi intelektual di lingkungan NU, khususnya dalam mendokumentasikan kiprah dan perjuangan para kiai sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.
Peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini dapat mendaftarkan diri melalui tautan pendaftaran yang tersedia di flyer resmi acara. Biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000 rupiah mencakup fasilitas berupa; sertifikat, snack, konsumsi, dan cenderamatasebagai kenang-kenangan.
Ketua panitia, Faishol, yang juga dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp di +62 812-4485-5862, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membangun kapasitas menulis para kader NU sehingga lebih produktif dalam menghasilkan karya tulis berkualitas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mencetak penulis-penulis handal di lingkungan NU yang mampu mendokumentasikan perjalanan sejarah dan inspirasi perjuangan kyai secara sistematis dan menarik,” ujar Faishol, Jumat (26/12/2024).
Madrasah Riset dan Penulisan ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif bagi peserta untuk menggali dan melestarikan tradisi intelektual NU, sekaligus memperkuat eksistensi organisasi melalui literasi yang kokoh dan relevan di era digital.
Sementara itu menurut Ketua Pengurus Cabang LTN NU Gresik, Muhammad Syafi’ Jamhari menyampaikan, bahwa salah satu hal yang melatarbelakangi kegiatan ini diantaranya yaitu banyak tokoh kiai di desa yang menjadi pendiri maupun penggerak Nahdlatul Ulama yang belum terarsip dengan baik.
“Padahal melalui peran beliau-beliau lah para kiai-kiai di desa dan kampung-kampung, sesungguhnya benteng Ahlussunah wal jamaah an-Nahdliyah. Maka tentu saja pelatihan penulisan ini sangat penting untuk memberikan penghargaan kepada para muassis, muharrik, pendahulu kita yang telah berjuang dalam perkhidmatan Li i’lai kalimatillah, membumikan Aswaja NU, serta merajut harmoni dan kerukunan masyarakat di seluruh ranting NU se-cabang Gresik,” tandasnya.
Editor: Chidir Amirullah