GRESIK | NUGres – Dalam rangka mengajak generasi mencintai budaya dan peduli lingkungan, MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah di Dusun Sumber, Desa Kembangan, Kebomas, Gresik, menggelar Konvensi Anak Gresik (KAG) 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Generasi Indonesia yang Berbudaya dan Peduli Lingkungan”, dan berlangsung meriah dengan berbagai aktivitas seni dan perlombaan.
Salah satu kegiatan utama dalam KAG 2025 adalah lomba mewarnai gambar Damar kurung, seni khas Gresik yang memiliki nilai budaya tinggi. Selain itu, lomba kolase bahan alam yang melibatkan ibu dan anak juga menjadi daya tarik tersendiri. Perlombaan lainnya meliputi lomba tahfidz, yel-yel slogan sekolah, operet, serta pertunjukan seni tari dan qosidah.
Ketua Pelaksana KAG 2025, Hamidatussa’idah, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan siswa-siswi dari taman kanak-kanak (TK) di seluruh Gresik bersama wali murid mereka.
“Lomba-lomba ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal, seperti damar kurung, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan melalui kegiatan kreatif seperti kolase dari bahan alami, seperti cangkang telur, daun kering, dan biji-bijian,” ujar Hamidatussa’idah, Ahad (12/1/2024).
Selain perlombaan, acara juga dimeriahkan oleh pentas seni dari siswa MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah, seperti pertunjukan qosidah dan tarian. Ratusan siswa dari TK di Gresik turut berpartisipasi dalam pertunjukan seni ini, menjadikan suasana acara semakin semarak dan edukatif.
Kepala MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah, Erna Hera Qoni’ah, S.Pd.I., M.M., menyampaikan bahwa KAG menjadi agenda tahunan dengan tema berbeda setiap tahun.
“Tahun lalu, tema kami adalah Hari Pahlawan, dan tahun ini fokus pada budaya dan lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengenalkan kesenian khas Gresik kepada anak-anak sekaligus membangun kepedulian terhadap lingkungan sejak dini,” ungkap Erna Hera Qoni’ah.
Ia menambahkan bahwa pengenalan budaya dan pelestarian lingkungan sejak dini bertujuan membentuk karakter anak-anak Gresik sebagai generasi yang cinta budaya dan peduli terhadap alam.
“Bangsa Indonesia dikenal sebagai negara berbudaya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai ini kepada anak-anak sejak dini agar mereka menjadi generasi yang mencintai kebudayaan dan menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa, wali murid, dan masyarakat sekitar. Para peserta tidak hanya berlomba, tetapi juga belajar tentang pentingnya budaya lokal dan pelestarian lingkungan melalui cara yang menyenangkan.
Dengan adanya KAG 2025, MI Ma’arif NU Manba’ur Rohmah berharap dapat terus berkontribusi dalam membentuk generasi yang berkarakter, berbudaya, dan peduli terhadap lingkungan.
Penulis: Sugiyono
Editor: Chidir Amirullah