JAKARTA | NUGres – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Cabang Gresik, mengikuti Kongres Aksara Pegon yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI (Kemenag RI)
Kongres yang kali pertama di gelar ini berlangsung di Hotel Harris Vertu, Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 21 Oktober dan ditutup hari ini, Ahad (23/10/2022).
Dua delegasi Lesbumi NU Gresik, yakni Ketua Lesbumi NU Cabang Gresik Lukmanul Hakim, dan Ahmad Mustaghfirin selaku Divisi Riset dan Kajian. Keduanya mewakili Pengurus Lesbumi NU Gresik dalam Kongres tersebut.
Menurut Ahmad Mustagfirin, sebelum kegiatan Kongres I Aksara Pegon ini dibuka, para undangan yang hadir sedianya telah dibagi dalam beberapakomisi.
“Jadi sudah ada pembagian dalam empat komisi. Mulai dari komisi yang membahas nomenklatur, tatatulis, digitalisasi, hingga komisi yang akan menyerahkan rekomendasi kepada Kementrian Agama,” kata Firin sapaan akrabnya, Ahad (23/10/2022) pagi.
Dikatakannya, pada hari pertama hadir di tengah forum memberikan sambutan yakni Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, H Muhammad Ali Ramdhani.
Baca juga :
- Menempa Pusaka Merawat Pustaka, Lesbumi Gelar Ngaji Budaya di Pasar Rakyat dan Festival Santri 2022
- Kiai Jadul Maula kepada LESBUMI NU Gresik: Gejala Kebudayaan Harus Dijawab dengan Wacana Independen
Sementara Kongres Aksara Pegon resmi dibuka oleh H Yaqut Cholil Qoumas. Pasca secara langsung oleh dibuka oleh Gus Yaqut, peserta Kongres mendapat sajian hiburan dari Azzura Nasidaria Junior.
“Hari kedua baru forum menggelar diskusi tiap komisi. Setelah merumuskan disetiap komisi baru mengadakan sidang pleno,” imbuhnya.
Firin juga menjelaskan bila pembahasan paling lama ialah komisi tentang pembahasan ortografi atau sistem ejaan bahasa, apakah menggunakan abjadiyah atau hijaiyah, namun belakangan diputuskan belum memilih keduanya.
“Juga memutuskan terdapat 94 karakater dengan penulisan dua model, yaitu harakat dan gundul disetujui bersama,” pungkas Guru di Lembaga Pendidikan NU di Gresik ini.
Selain ditutup pada hari ini, Kongres I Aksara Pegon akan menyerahkan hasil kongres kepada Kemenag RI. Beberapa poin usulan atau rekomendasi Kongres I Aksara sebagai berikut :
- Kongres I Aksara Pegon usulkan Hari Jum’at sebagai Hari Pegon.
- Usulan diadakannya Pegon Awards, berisi duta pegon, karya tulis, dan pengabdi pegon sepanjang masa.
- Digitalisasi untuk aksara pegon setelah kongres. Diharapkan 10 tahun kedepan santri sudah terbiasa menggunakan aksara pegon secara digital.
(Chidir)