Ahad, 20 Januari 2019 MWC NU Gresik menggelar Lailatul Ijtima di Ranting Tlogopojok tepatnya di Masjid Roudhotul Jannah. Kegiatan tersebut dihadiri segenap Pengurus MWC NU Gresik, perwakilan Pengurus Ranting NU, Badan Otonom NU, serta nahdliyyin nahdliyyat kecamatan Gresik. Dalam kesempatan itu, panitia sengaja mengundang Prof. DR. KH. Ali Maschan Moesa (mantan ketua PWNU Jawa Timur) untuk menyampaikan mauidhotul khasanah. Tampak juga Waka Polsek Gresik Kota dan Danramil Gresik hadir dalam majlis tersebut.
Diawali dengan kegiatan sholat Ghoib diimami oleh Katib Syuriyah MWC NU Gresik Ustadz Najmul Ilmi, Lc dilanjutkan dengan istighosah, yasin dan tahlil mendoakan arwah orang tua, para guru, semua kaum muslimin dan muslimat, khususnya para sesepuh pendiri NU yang telah wafat serta pembacaan sholawat nabi oleh Remaja Masjid Roudhotul Jannah.
Lailatul Ijtima’ bisa ditemui mulai dari tingkat pengurus ranting (desa), tingkat majelis wakil cabang (kecamatan), tingkat cabang (kabupaten/kota), tingkat wilayah (provinsi), sampai pengurus besar. “Lailatul ijtima merupakan sarana silaturrahmi seluruh warga NU, dan pentingnya kita menunjukkan ke NU an kita di khalayak masyarakat. Dengan begitu, akan meningkatkan pemahaman akan pentingnya eksistensi NU di wilayah Gresik!” pesan Ust. Drs. H. Machsun, M.Pd.I Ketua MWC NU Gresik dalam sambutannya. Kegiatan selanjutnya akan dirintis ke ranting-ranting NU lainnya.
Prof. DR. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si berpesan kepada jamaah akan pentingnya pengurus NU untuk mengkaji ilmu ilmu para Ulama “Pengurus NU kudu semangat Ngaji, agar sanad keilmuan selalu tersambung serta bisa memaknai setiap langkah perjuangan mengurusi NU, bukan untuk Nunut Urip!”
Dalam kesempatan itu, Kyai Maschan Moesa menceritakan berbagai pengalamannya di segala bidang yang membuat jamaah berkesimpulan akan pentingnya kekuatan NU dalam kehidupan bernegara. Beliau berharap kader NU, kalau bisa jadi Profesor juga bisa membaca kitab kuning, hafal alfiyah, dan ilmu ilmu yang ada di Pesantren, “Yo Profesor, Yo Kyai!” begitu dawuhnya dengan penuh semangat. (Budiman, A.R)