BUNGAH | NUGres – Pada saat agenda rutin bulanan Lailatul Ijtima Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah di Ranting Kemangi, Kamis (20/6/2024), Katib MWCNU Bungah, KH Ir Muhammad Hamdan, menegaskan tidak ada yang namanya MWCNU double atau tua-muda.
Hal itu disampaikan KH Hamdan menyikapi beredarnya kabar di tengah masyarakat bahwa ada kepungurusan ganda.
“Ada jamaah KBIH MWCNU Bungah yang berangkat haji tahun ini ditanya seseorang, ikut KBIHU mana? Orang tersebut menjawab, ikut KBIHU MWCNU Bungah. Lalu orang tersebut bertanya lagi, KBIH MWCNU seng enom (yang muda) apa seng tuwo (yang tua)?” ungkapnya.
“Saya tegaskan, dalam sejarah di MWCNU Bungah tidak pernah ada kepengurusan MWCNU ganda,” tegasnya.
Sebelumnya, sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah tersebut menceritakan bagaimana ‘berdarah-darahnya’ perjuangan para masyayikh NU Bungah, seperti KH Zubair Abdul Karim, KH Maimun Adnan, KH Ahmad Muhammad Alhammad, dan para kiai lainnya.
“Mereka semua termasuk yang mendorong NU membuat KBIHU MWCNU Bungah. Alasannya karena banyak warga NU yang berhaji tapi tidak mempunyai bekal ilmu haji yang memadai. Jadi prinsipnya, membuat KBIHU membantu masyarakat untuk kesempurnaan ibadah,” tuturnya.
Karena itu, KH Hamdan mengatakan bahwa semua layanan umat, termasuk pendaftaran haji, harus langsung di Kantor MWCNU Bungah. Tidak boleh di rumah atau personal. Karena nanti, akan diteruskan oleh kepengurusan selanjutnya, tidak menjadi milik pribadi.
“Yang selalu MWCNU Bungah lakukan dalam sejarahnya, setiap selesai menunaikan tugas, semua diserahkan kepada estafet kepengurusan baru. Sama. Saat saya dulu selesai masa kepengurusan, saya serahkan semuanya ke kepengurusan baru,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan bahwa tidak cukup hanya menghidupi NU, tapi perlu “menghidupi NU dengan benar” jika kita ingin diakui menjadi santri dari Mbah Hasyim. Menghidupi NU, tapi kemudian membawa aset NU saat kepengurusan selesai, maka itu berarti tidak benar. Membawa aset (dalam arti) tidak menyerahkan aset kepada pengurus penggantinya atau memanfaatkan aset untuk kepentingan pribadinya dan kelompoknya.
Pada gilirannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH M Ala’uddin dalam sambutannya menyampaikan laporan beberapa kegiatan MWCNU Bungah yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan.
Pertama, jamaah KBIHU MWCNU Bungah telah selesai melaksanakan tawaf ifadah. Sehingga selesai rukun syaratnya haji. Selain itu, jamaah haji KBIHU MWCNU Bungah dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Kedua, MWCNU Bungah juga telah selesai membangun musala, kantor Muslimat NU dan kantor Fatayat NU Bungah, letaknya bersebelahan di Gedung MWCNU Bungah.
“Alhamdulillah, kemarin Rabu 19 Juni 2024 kami sudah menyerahkan kunci kantor baru kepada Ketua Fatayat dan Muslimat. Selanjutnya akan dibangun studio foto, dan podcast. Itu juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memudahkan administrasi,” kata KH Ala’uddin.
Ketiga, Lailatul Ijtima bulan Juli insyaallah diselenggarakan di Ranting Bedanten. Diupayakan tidak malam Jumat karena biasanya malam Jumat ranting-ranting punya agenda rutin sendiri.
Keempat, MWCNU Bungah akan menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) pada tanggal 9-11 Agustus 2024 di Universitas Qomaruddin, “Dimohon, agar ranting-ranting segera mengirimkan minimal 2 kadernya untuk mengikuti,” tukasnya.
“Semoga kita terus bisa tetap istikamah silaturrahmi dan melakukan kebaikan. Atas nama Pengurus MWCNU Bungah, kami menghaturkan Jazakumullah Khairan Katsiran,” pungkas KH Ala’uddin.
Acara rutin bulanan itu dihadiri jajaran Forkopimcam, Camat Bungah Izzul Muttaqin, Danramil, juga jajaran Pengurus Harian, Lembaga dan Badan Otonom MWCNU Bungah, Ketua KBIHU MWCNU Bungah KH. Moh. Yunus, pengurus ranting-ranting MWCNU se-Kecamatan Bungah, tokoh masyarakat dan nahdliyin Kemangi.