Bagai butir mutiara dalam cangkang berlumut di palung samudera, siapa sangka ada aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang diam-diam memiliki potensi yang terbilang mahal.
Indah Wati, seorang aktivis Korps PMII Putri di salah satu kampus swasta kota Pudak. Untuk pertama kalinya berhasil meluncurkan sebuah Novel bergenre fiksi remaja, berjudul Rebirth.
Baru-baru ini buku novel miliknya meluncur ke tengah publik, setelah kepingan tulisannya itu ditampung untuk sementara waktu pada sebuah aplikasi khusus mewadahi penulis, aplikasi Wattpad namanya. Tak hanya di Wattpad, tulisannya juga disimpan rapi di laman Fanpage Facebook miliknya.
Fantastis, terdapat 12 judul cerita besutan jari lentik sahabati Indah. Satu diantara karyanya terpublish di dunia digital itu akhirnya dibukukan. Sedang lainnya segera menyusul, hanya tinggal menunggu waktu dan moodbooster untuk beberapa sapuan akhir.
Aktivis PMII yang tengah mengambil studi jurusan PIAUD ini memiliki sedikitnya 8.600 pengikut. Ribuan kutu buku digital yang menjadi penikmat tiap torehan keping cerita dan diksi teranyar bernama pena Reina Ryn ini ditunggu muncul dilayar gawai mereka.
Nah menyambut Hari Ulang Tahun PMII yang ke 60 ini (17 April 2020), sengaja saya kirimkan hasil berikut wawancara dengan sahabati Indah melalui Whatsapp.
Sejak kapan sahabati Indah ini suka menulis?
Seingat saya, mulai suka dengan dunia tulis-menulis sejak kelas 5 SD. Awal-awalnya nulis puisi sih.
Bagaimana bisa sahabat Indah ini menulis dari puisi meloncat ke cerpen. Lalu dari cerpen meloncat ke novel. Ceritakan bagaimana proses itu berlangsung..?
Jadi, awalnya dulu itu sebenarnya suka gambar dan melukis, tapi sejak menginjak kelas 4 SD, karena saya emang orangnya susah berdamai dengan matematika, maka coba mencintai mata pelajaran bahasa Indonesia.
Daari situ saya menemukan kalau cocok di mata pelajaran itu. Mulai iseng-isenglah saya nulis karena emang dari awal mulai sekolah kelas 1 SD saya sudah gandrung membaca, kebetulan..
Lambat laun dari situ saya mulai suka menulis puisi sampai lupa kalau sebelumnya hobi gambar. Setelah akhir kelas 6, saya sering baca cerpen dan akhirnya mulai coba buat cerpen juga saat awal-awal SMP, mulai nulis di blog terus pindah fanspage Facebook.
Mungkin karena ada perasaan malu, saat itu jadinya sampai memakai nama pena, beberapa kali ganti juga agar teman-teman nggak banyak nguntit.. Hehe
Sempat juga agak lama nggak nulis saat lulus SMA, sekitar hampir dua tahun berhenti karena suatu kondisi. Sampai akhirnya saya banting setir nulis di Wattpad. Alhamdulilah dari tulisan-tulisan isengku dulu dan coba-coba buat cerbung (permulaan sebelum menulis novel di wattpad). Dan.. Lho?! ternyata banyak yang suka dengan tulisanku di media virtual ini.
Untuk novel berjudul Rebirth ini.. Sebenarnya apa yang menarik sehingga dibukukan?
Di novel berjudul Rebirth: Empress of The Future ini menjadi terpilih dari sekian belasan judul tulisan saya, mungkin karena memiliki kisah paling krusial. Mungkin juga karena berlatar era kekaisaran Guang Xu di masa dinasti Qing.
Meski semua hasil imajinasi semata, namun novel ini yang menurut saya menjadi masterpiece dari sekian produk kepenulisan saya..
Lantas, apa PMII berkontribusi dalam karyamu? Apa harapanmu untuk organisasi yang mewadahi Mahasiswa Nahdliyin ini
Emm.. PMII mungkin tidak membantu saya dalam hal materiil, namun ada banyak dukungan moril, sumbangsih gagasan, dan kobaran semangat yang diberikan oleh sahabat-sahabat saya di PMII. Hal ini menurut saya lebih berharga dibandingkan nilai uang.
Untuk harapan saya pada organisasi besar PMII, ternyata ada banyak sahabat yang saya rasa sudah menekuni jagat literasi seperti saya, tak sedikit yang terkonfirmasi memiliki cukup pengalaman bahkan bisa jadi melampaui kemampuan saya.
Hanya saja, barangkali masih perlu dikembangkan dan digali lagi untuk mengenali potensi positif ini…
Kendati masih terus mengasah kemampuannya agar lebih baik dalam dunia literasi, aktivis PMII Komisariat Matahari Terbit ini tak berkeberatan jika diminta untuk melakukan observasi bersama, bertukar pikiran, serta mentransformasikan bakatnya dalam dunia tulis-menulis. Indah bahkan kerap terlihat mengisi workshop kepenulisan karya sastra bagi kalangan remaja di Gresik.
Kontributor : Chidir A.