MANYAR | NUGres – Ketua Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar hadir mengisi pengajian umum dalam ranga peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan pelantikan Pengurus Ranting NU Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Selasa (03/03/2020).
Kiai Marzuki dalam ceramahnya banyak menyampaikan menyampaikan fakta-fakta yang mengkhawatirkan dari sebagian kelompok dalam Islam yang mengingkari sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan guna penguatan Aswaja Annahdliyah kepada para jama’ah NU.
Kiai Marzuki menjelaskan bahwa hari ini banyak bermunculan golongan yang tidak amanah dalam menyampaikan ajaran Islam dan keaslian ajaran Rasulullah SAW.
“Mereka adalah para ingkarus sunnah atau golongan yang berani mengingkari sebagian sunnah Nabi. Tentunya kita sebagai warga Nahdhiyin mesti hati-hati dengan golongan yang demikian,” tegas Kiai asal Malang ini.
Menurut beliau, umat islam tidak boleh punya prinsip menerima sebagian dalil Islam dan menolak sebagian dalil yang lainnya. Karena semua dalil bersumber dari Allah SWT. Hadis yang merupakan perkataan, perbuatan dan ketetapan dari Nabi Muhammad SAW piun juga sejatunya bersumber dari Allah SWT.
“Umat Islam wajib untuk menerima, meyakini, mengimani ajaran Islam secara kaffah (utuh), dan Aswaja lah yang berkomitmen mewarisi semua ajaran islam tanpa pilih-pilih,” terang beliau.
Ajaran-ajaran yang dimaksud adalah ajaran yang bersumber dari Al Quran, hadis-hadis shohih serta perkataan dan perbuatan para sahabat Nabi dan salafus salih.
Lebih lanjut tentang golongan ingkarus sunnah tersebut, beliau mencontohkan didalam Kitab Shohih Bukhori, Hadits Nomor 3451 diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW senantiasa mengeraskan bacaan basmalahnya, tapi ada sebagian golongan yang mengingkari dengan tidak mau membaca bahkan membid’ahkan bagi orang yang membacanya apalagi dengan suar keras dalam sholat.
“Mereka tak mau Bismillah atau mau tapi nggak mau ngeraskan terserah, kami tak mengurusi mereka, tapi kalau mereka bilang bismillah jahr (terdengar oleh makmum) tak ada dalilnya, mereka telah mengingkari sunnah,” papar Kiai yang dikenal sebagai macan NU Jawa Timur ini.
Selanjutnya, didalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Nomor 1001, sahabat Anas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca qunut ketika sholat shubuh, tapi mereka juga mengingkari Hadits tersebut.
“Silakan tidak qunut kalau tidak hafal, tapi kalau mengatakan (qunut) tidak ada dalilnya, mereka telah mengingkari hadits yang Sahih,” pungkas beliau.
Fakta-fakta demikian menunjukkan bahwa mereka tidak utuh dalam membaca hujjah atau argumentasi dengan dalil-dalil yang benar dan akurat. Amaliah Nahdlatul Ulama itu tidak sembarangan, semua memiliki dasar yang benar dan jelas, serta bersambung hingga Rasulullah SAW.
Kontributor : Syafiuno
Editor : Ahmad Zain