GRESIK | NUGres – Jawa Timur berduka, KH Sholeh Hayat yang merupakan salah satu Wakil Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, wafat pada Jumat 20 Desember 2024, pukul 04 45 WIB.
KH Sholeh Hayat wafat pada usia 74 tahun. Sosoknya sangat dihormati lantaran menjadi teladan berkat keistikamahannya dalam berkhidmat, hingga sepanjang usia terlibat dalam di struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dengan suasana duka cita mendalam, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), menyampaikan kesaksian semasa hidup KH Sholeh Hayat.
Di depan jenazah KH Sholeh Hayat di rumah duka, Jalan Diponegoro Gang V No 165 Bangil Pasuruan, Gus Kikin menuturkan bahwa Kiai Sholeh Hayat merupakan tokoh NU yang sangat khidmat dalam kegiatan-kegiatan di Nahdlatul Ulama bahkan sejak dirinya masih muda.
“Hingga akhir hayatnya, beliau adalah Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur,” tutur Gus Kikin.
Selain meninggalkan 3 (tiga) putra-putri dan 6 (enam) orang cucu, Gus Kikin juga mengatakan bahwa Kiai Sholeh Hayat sedianya telah benar-benar meraih apa yang selama ini diimpikannya. Sukses meraih tujuan hidupnya.
“Saya mendengar berita dari putra beliau, bahwa Kiai Sholeh Hayat ingin wafat di hari Jumat sehingga banyak yang kelak men-sholati beliau pada siangnya. Yang kedua, beliau ingin wafat dalam keadaan sebagai pengurus PWNU sampai akhir hayatnya. Alhamdulillah, dua hal keinginan beliau ini, Allah mengabulkannya,” sambung Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim 2024 – 2029 tersebut dengan nada bergetar.
Bersama jajaran pengurus PWNU Jatim yang lain juga para jamaah yang melayat, Gus Kikin secara langsung mendoakan KH Sholeh Hayat. “Mudah-mudahan dengan ridho Allah semua dosa KH Sholeh Hayat diampuni Allah, diangkat derajatnya dan derajat keluarga, dzuriyah, dan keturunannya,” demikian untaian doa Gus Kikin.
Selama bergaul dengan almarhum yang merupakan salah satu pendiri media Aula ini, Gus Kikin pun mengaku bahwa beliau orang yang sangat baik serta kerap menyampaikan usulan yang membangun dan sering pula mencetuskan ide-ide yang bermanfaat khususnya bagi Nahdlatul Ulama dan juga masyarakat secara umum.
“Dan saya mendapatkan kesan beliau orang baik,” selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu juga menanyakan kepada jamaah pelayat yang hadir dan secara kompak turut bersaksi bahwa Kiai Sholeh Hayat adalah orang baik semasa hidupnya.
Sebagai informasi, almarhum KH Sholeh Hayat pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW IPNU Jatim) masa khidmat 1972-1982, sehingga ia diteladani sebagai senior yang berintegritas oleh para kader yang kini juga banyak meneruskan perkhidmatan di jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Editor: Chidir Amirullah