KEDAMEAN | NUGres – Dalam rangka meningkatkan kemampuan generasi muda dalam menghadapi tantangan transformasi digital dakwah, PAC GP Ansor Kedamean mengadakan Pelatihan Kader Milenial yang mengusung dua topik penting yaitu jurnalistik dan desain grafis.
Pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang kepenulisan dan untuk membangunkan semangat anak muda dalam memanfaatkan teknologi sebagai media dakwah zaman terkini.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedamean, Ustadz Wahid, yang turut hadir dalam kesempatan sambutan mengapresiasi kegiatan ini sekaligus berharap tumbuhnya semangat kader-kader muda yang terlibat secara aktif serta menjadi garda terdepan dalam menyemarakkan dakwah NU di wilayah Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
“Kami berharap para perserta yang hadir ini menjadi kader yang aktif menyebarkan informasi ke-NU-an maupun kegiatan-kegiatan di setiap rantingnya masing-masing,” harapnya, di gedung MWCNU Kedamean Ahad (9/06/2024) pagi.
Tak hanya itu, Ustadz Wahid juga sedikit menengahkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad Saw juga sosok teladan pengkader sejati dan sukses, terbukti dakwahnya dilanjutkan oleh para sahabat-sahabat Nabi dan ulama hingga saat ini.
“Karena itu, pembangunan sumberdaya melalui kaderasi merupakan hal penting dalam keberlanjutan dakwah Ahlussunah wal jamaah an-nahdliyah dengan menyesuaikan medium sebagaimana zaman yang terus berkembang,” pesannya.
Kegiatan ini diikuti tak kurang dari 56 peserta dari utusan ranting Badan otonom NU se-Anak Cabang Kedamean baik dari unsur GP Ansor, Fatayat NU, IPNU IPPNU. Selain itu, peserta juga merupakan sejumlah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) di Wakil Cabang NU Kedamean.
Pemateri pertama jurnalistik diisi oleh Pemimpin Redaksi NUGres Media Official PCNU Gresik, Chidir Amirullah. Ia memantik semangat peserta dengan menghadirkan pentingnya narasi melalui tulisan kegiatan dalam berbagai platform digital yang dimiliki.
“Dalam konten NUGres mungkin saja bukan berita yang heboh seperti media lainnya. Isinya seputar kegiatan di dalam jamiyyah Nahdlatul Ulama di Gresik, namun seringkali banyak yang mengakui menerima manfaatnya sebagai pengingat sebuah kegiatan. Artinya, kehadiran NUGres juga selain layanan berita bagi Nahdliyin juga sebagai ruang pengarsipan kegiatan,” terangnya.
Lebih lanjut, ia meyakinkan peserta Pelatihan Kader Milenial PAC GP Ansor Kedamean yang terdiri dari lintas stakeholder ini bahwa semua orang bisa menulis. Dan, kata Chidir, tulisan seseoranh akan terus berkembang seiring dengan upayanya mengamati dan menyimak berbagai sumber berita.
“Kebiasaan saya selalu melihat Googe News dengan kata kunci Gresik. Dari sana akan mengetahui isu terkini dalam berita di Gresik. Dan alhamdulillah, kadang NUGres karena mungkin saking banyaknya yang baca dan link-nya dibagikan berkali-kali di kalangan warga NU pernah menjadi topik trending di Google Berita,” sambungnya.
Di penghujung paparannya, Wakil Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr PCNU Gresik itu menyemangati peserta dengan pesan penutup yang singkat dan mengenang.
“Tulisan itu bisa lebih tajam dari mata pedang,” pesannya. Mata pedang mungkin bisa berkarat ketika dibiarkan akan tetapi sebuah tulisan yang mengena dan mengandung informasi akan terus terasa manfaatnya.
Sesi berikutnya tentang desain grafis yang disampaikan oleh Zainul Mustofa selaku Trainer BLK (Badan Pelatihan Kerja). Dalam kesempatan itu, ia berpesan dan menekankan pada peserta perihal perlunya keajekan dalam mengeluti bidan desain grafis.
“Ilmu tentang desain grafis bukan ilmu bawaan dari lahir, jadi siapapun yang mencoba dan terus mengasah untuk belajar suatu saat pasti bisa,” tegasnya.
Kendati berlangsung sangat singkat, namun di penghujung pelatihan yang membekalkan materi jurnalistik dan desain grafis ini, peserta juga diajak mempraktikkan secara langsung materi yang telah disampaikan kedua narasumber.
Antusiasme peserta terlihat saat pembagian tugas dalam kelompok. Masing-masing perwakilan kelompok juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil karya yang diolah. Mereka pun juga mendapatkan bimbingan dari kedua orang narasumber tersebut.
Penulis: Muhammad Yazid