DUDUKSAMPEYAN | NUGres – Momentum bulan Ramadhan 1445 Hijriah, ibarat sebagai aktivitas lokakarya (workshop) manusia menuju Fitri. Bagaimana orang-orang ahli pada bidangnya, berkumpul untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.
Lalu, bersama-sama menuju ke fitrah. Fitri yang secara sederhana dapat dimaknai asli, atau orisinil, seperti halnya bayi; tidak banyak embel-embel, tampil apa adanya. Tidak seperti kerewelan manusia dewasa yang dipenuhi pamrih.
Maka, PAC IPNU IPPNU Duduksampeyan membaca momentum tahunan ini (Ramadhan – Idul Fitri) mengadakan kegiatan yang dikemas dengan pengawalan alumni Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di lembaga sekolah.
Sebagaimana aktivitas lokakarya (workshop) menuju manusia Fitri, demikian yang dilakukan oleh pelajar NU Duduksampeyan dalam menyenderkan bulan Ramadhan tahun ini.
Namun, untuk menuju manusia Fitri merupakan perjuangan jalan panjang. Bagaimana secara kolektif, dari semua unsur yang terlibat, mulai dari pengurus PAC, tokoh NU, guru, serta murid di MTs tersebut berikhtiar menelaah tentang ke-NU-an. Dalam konteks Fitri, organisasi IPNU IPPNU yang merupakan salah satu Banom NU, tentunya berlatarbelakang Ahlussunah Wal Jamaah.
Dengan demikian, ikhtiar tersebut selaras dengan Trilogi IPNU IPPNU yakni, belajar, berjuang, dan bertakwa.
Pada hari kedua, kegiatan ini diadakan di MTs Al-Mukarromin, Desa Wadak Kidul, Ahad malam 24 Maret 2024, kemarin. Beberapa rangkaian kegiatan lokakarya ini diawali dengan Salat Isya dan dilanjutkan tarawih berjamaah.
Setelahnya, para murid diajak diskusi dan kajian kitab kuning (matan Safinatun Najah) yang dipandu oleh Ustadz M. Badruddin, selaku Ketua Ranting NU Desa Wadak Kidul.
Para peserta didik, termasuk rekan-rekanita PAC IPNU IPPNU Duduksampeyan tampak antusias menyimak dan mengikuti kajian yang sedang berlangsung.
Usai tuntas dipaparkan, kegiatan berlanjut ke ngobrol santai membahas tema tentang ke-NU-an. Lalu, dilanjutkan dengan santunan anak yatim piatu yang disalurkan kepada 8 murid MTs tersebut.
Waka 3 Korbid Jaringan Komisariat Sekolah dan Pesantren (Jarkomsek) PAC IPNU Duduksampeyan, M. Wildan Althofi mengatakan, pada hari kedua kegiatan ditambahkan santunan kepada anak yatim piatu.
“Total ada delapan, tapi ngga masuk satu. Tetep saya titipkan haknya lewat temannya,” kata rekan Althof kepada NUGres.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Al-Mukarromin Nur Hamidah terkesan dan berterima kasih kepada PAC IPNU IPPNU Duduksampeyan atas kegiatan tersebut.
“Karena dengan adanya turba Ramadhan dapat sedikit membantu mengurangi anak-anak yang biasanya setelah tarawih mereka tidak lepas dengan main game gadget,” jelasnya.
Selain itu, dia menilai bahwa, kegiatan ini bisa menjadi bentuk ikhtiar untuk mengenalkan pentingnya belajar berorganisasi pada generasi muda. Termasuk, menyadarkan kembali akan pentingnya organisasi IPNU IPPNU bagi mereka yang masih berumur jagung.
“Harapan saya, sering-sering silaturahim ke lembaga MTs Al-Mukarromin, untuk mengingatkan adik-adiknya supaya gabung dan join dalam kegiatan apapun di IPNU-IPPNU,” tandasnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Ahmad Syafi’