GRESIK | NUGres – Ucapan duka mengalir melalui berbagai poster digital yang dipasang warga Nahdliyin Gresik di status dan grup-grup whatsapp. Ucapan itu mengiringi wafatnya Almarhum Ahmad Misbahul Abidin, M.Pd.i, tokoh yang merupakan mantan Ketua Takmir Masjid Agung Gresik (MAG) Maulana Malik Ibrahim.
Tokoh yang diketahui kelahiran 4 Mei 1972 asal Desa Lowayu Kecamatan Dukun Gresik ini mulai moncer sekira tahun 2013 silam. Kala itu ia mengerahkan semua pikiran untuk menginovasi lembaga pendidikan yang berada di desanya, SMA Hidayatus Salam (SMAHITs) Lowayu, Gresik.
SMAHITs di tangan Kepala SMA, Pak Misbah demikian ia disapa, seperti bukan sekolah yang berada di pinggiran Gresik. Melalui berbagai event pendidikan ia menjadikan sekolah yang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan ini diperhitungkan.
Bahkan sekolah itu di masanya kerap tampil memenuhi media massa. Ia mendorong sekolahnya dengan banyak penemuan inovatif dan teknologi tepat guna yang dihasilkan dari penelitian siswa SMAHITs dari ekstrakuliler Karya Ilmiah Remaja (KIR). Pak Misbah juga cukup menjadi salah seorang penggerak LP Ma’arif NU di wilayah utara, kala departementasi bidang pendidikan itu dipimpin oleh Ismail Syarief.
Dari keberhasilannya ini, membuat Pak Misbah diberi tanggung jawab besar untuk memajukan daerah melalui pengembangan ikon Kabupaten Gresik, Masjid Agung Gresik. Pak Misbah didapuk sebagai Ketua MAG 2015 – 2020 dan belanjut 2020 – 2023.
Perubahan Konsep dan Strategi Penyemarakan Masjid Agung Gresik di Tangan Pak Misbah
Dalam sebuah wawancara pada 2016 silam, Pak Misbah menyampaikan kalau keberhasilan rumah ibadah itu salah satunya yakni dapat mewadahi, serta melayani setiap kebutuhan spiritual dari para jamaahnya. Sehingga Masjid menjadi tempat yang sangat dirindukan. Keadaan yang seideal itu, menjadi perhatian dan fokus pikirannya.
“Kami berusaha menginovasi agar masjid ini memiliki kondisi yang makmur, semarak, serta dapat meningkatkan kesejahteraan jamaah,” kata Pak Misbah, saat penulis mewawancarainya (17/4/2016) untuk keperluan penerbitan profilnya di sebuah koran harian.
Lebih lanjut, kondisi makmur dan semarak kata Pak Misbah antara lain jamaah dapat terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan keagaaman yang digelar di MAG Maulana Malik Ibrahim tersebut.
“Kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial dari tempat ini, agar dapat mengisi ruang kosong kehausan spiritulitas warga Gresik secara umum,” imbuh mantan Sekretaris Dewan Masjid Indonesia Gresik ini.
Sebab, Pak Misbah menyadari bila Kota Gresik yang harus diakui tengah menjadi Kota Industri, menjadi niscaya muncul keinginan jamaah untuk mendapatkan transmisi nilai spiritualitas dan keagamaan dalam jiwanya.
“Kegiatan pengajian-pengajian dari mulai tasawuf, fiqih empat madzhab, dan sebagainya ini memang diperuntukkan para jamaah agar tidak merasa kosong dan kering,” imbuhnya.
Di tangan Pak Misbah, Masjid Agung Gresik semarak. Ia bahkan memanfaatkan kewenangannya dengan menggelar berbagai event seperti Maulid Fair, Kebudayaan Islam Bedug Teter, Pasar Malam, Ekspo Produk Lokal, UMKM dan sebagainya.
“Apa hubungannya pasar malam di lingkungan masjid? kemarin banyak yang mengkritik begitu,” ungkapnya. “Sejarah menulis, dakwah para Walisongo tak luput dari wayang dan beberapa media lainnya,” terangnya.
“Apa hubungannya pasar malam di lingkungan masjid? kemarin banyak yang mengkritik begitu,” ungkapnya. “Sejarah menulis, dakwah para Walisongo tak luput dari wayang dan beberapa media lainnya,” terangnya.
Selain event itu, pengajian cukup intensif yang tidak sedikit menghadirkan tokoh NU kaliber Nasional. Walhasil, MAG yang dibangun di era KH Robbach Ma’shum itu nampak lebih semarak di tangan Pak Misbah.
“Masjid ini (MAG) harus terus berkembang. Setiap ruangannya harus memiliki kegiatan intensif. Misalnya ada travel bagi jamaah, serta ada pula pusat ATM di lingkungan masjid,” tutup almarhum Pak Misbah, dalam kesempatan wawancaranya tersebut.
Pak Misbah wafat pada Ahad 11 Juni 2023, kemarin. Banyak warga Nahdliyin yang berduka dan berbelasungkawa atas wafatnya mantan Ketua Takmir MAG sekaligus Ketua Komisi Ukhuwah dan Hubungan Antar Lembaga MUI Kabupaten Gresik tersebut.