BUNGAH | NUGres – Kajian Kitab Arba’in Nawawi kembali digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah dalam bingkai kegiatan rutin Lailatul Kopdar #2 pertemuan ke-14 pada Selasa 26 Maret 2024, dengan mengupas hadist ke-40.
Dihadiri sekitar 60-an Nahdliyyin yang terdiri dari perwakilan beberapa banom-banom NU diantaranya GP Ansor dari ranting Sungonlegowo dan Masangan, Fatayat NU dari Ranting Dukuh dan Bungah Roudlotul Jannah, PR IPNU IPPNU Mojopurogede dan Mojopurowetan.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dimoderatori oleh sahabat Falikul Khabbi. Kemudian berlanjut pada acara inti yakni ngaji kitab Arba’in Nawawi hadits ke-40 yang dibacakan oleh Ustadz Suwandi.
Sebelum memulai membacakan hadits, qori’ terlebih dahulu mengutip dawuh (perkataan) dari Syeikh Nawawi al Bantani, ”Barang siapa yang menghafal hadits sebanyak 40, maka akan dibebaskan dari siksa api neraka”. Yang terinspirasi dari hadits yang disampaikan oleh sahabat Ali Bin Abi Thalib, Mu’ad, dll.
Hadits ke-40 ini merupakan cerita dari Abdullah anak dari sahabat Umar Bin Khatab. Ia bercerita, Rasulullah berkata, ”Hiduplah di dunia ini seperti pengembara, atau orang yang sedang perjalanan jauh”, yang artinya jangan menjadikan dunia rumah, dan jangan jadikan dunia ini sesuatu yang kekal, dan janganlah terlalu melekat kepada urusan dunia. Tetapi jadikanlah hal di dunia untuk mengumpulkan bekal yang banyak guna menuju akhirat.
Qori’ menambahkan bahwa kita di dunia ini hanya lewat, dan paling lama kita hidup di dunia ini hanya diibaratkan lamanya waktu antara adzan dengan iqomah. Jadi, gunakanlah waktu yang singkat ini untuk bersyukur, “Alhamdulillah bisa membuka mata, telinga ini masih bisa mendengar, sendi-sendi ini masih bisa digerakkan, jangan menunggu nanti,” tutur qori’.
Di dalam perkataan Imam Ghazali ada 4 perkara yang tidak diketahui nilainya sebelum empat perkara, antara lain:
- Nilai Hidup sebelum Mati;
- Nilai Sehat sebelum Sakit;
- Nilai Muda sebelum Tua; dan
- Nilai Senggang sebelum Sibuk.
Sebenarnya keempat hal itu merupakan sebagian fasilitas yang disediakan saat hidup di dunia. Akan tetapi, banyak orang yang malah memanfaatkan atau berleha-leha atas fasilitas tersebut.
Qori’ memberi contoh, ”Seperti sekarang adanya HP kan untuk memudahkan urusan manusia, lah tetapi nyatanya malah manusia yang terjerumus dan tidak bisa lepas dari HP. Bangun tidur pegang HP. Makan pegang HP. Ngaji pegang HP”.
“Berhati-hatilah, karena besok HP ini akan dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Pada syarah hadits ke-40 ini terdapat pengingat ‘berbuatlah sesukamu, tetapi ingat itu semua akan dipertanggungjawabkan, dan janganlah kamu mencintai apa yang didunia berlebihan, karena itu pasti akan berpisah denganmu.’
“Marilah berlomba-lomba untuk mencari bekal sebelum tua, dan marilah meramaikan acara seperti lailatul kopdar ini, karena kalian yang muda-muda yang akan meneruskan yang tua-tua ini,” imbuh Ust. Suwandi.
Manfaatkan muda dan sehat karena hidup itu singkat hanya seperti kita berteduh saat hujan. Hakikat waktu terbagi menjadi tiga yakni yang berlalu, masa sekarang, dan masa depan. Waktu yang lalu sudah berlalu gunakan waktu ini untuk intropeksi diri atas pelajaran yang didapatkan untuk memperbaiki hidup di waktu sekarang dan yang akan datang. Tetapi ingat waktu yang akan datang ini tidak pasti karena kita belum tahu besok hidup atau tidak, makadari itu marilah manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya. Itulah perkataan penutup dari qori’ sebelum menutup acara.
Penulis: Fajrul Haq
Editor: Maghfur Munif