GRESIK | NUGres – Haul Muassis NU diselenggarakan PCNU Gresik, Ahad 26 Mei 2024. Gelaran perdana ini berlangsung di kediaman almarhum almaghfurlah KH Muhammad Umar Burhan di Jalan Nyai Ageng Arem-arem Kelurahan Pekelingan Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Pelaksanaan Haul Muassis NU oleh PCNU Gresik diketahui juga mendapat dukungan penuh dari Badan otonom NU Cabang Gresik. Selain itu proses pelaksanaan kegiatan ini melibatkan jajaran kepanitian PCNU Gresik, MWCNU Gresik, lembaga dan banom-banomnya, pondok pesantren, serta keluarga besar almarhum KH Muhammad Umar Burhan.
Pantauan di lokasi kegiatan, sedari pagi ratusan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satkorcab Gresik melakukan Apel pasukan. Mereka ditugaskan untuk memastikan kelancaran, ketertiban lingkungan acara, serta menyambut para tamu yang sedianya hadir dalam Haul Muassis NU di Gresik. Sebanyak 100 personel diterjunkan dalam acara ini.
Dukungan dari sekitar 50 pasukan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Cabang Gresik juga turut mengawal para Kiai, masyayikh, Bu Nyai, Habaib, Gus dan Dzuriyah Muassis NU yang terlihat berangsur-angsur datang dalam Haul Muassis NU ini.
Diawali dengan pembacaan shalawat nabi oleh hadrah para pemuda NU di Gresik, Katib Syuriyah PCNU Gresik KH Abdul Malik, MM., M.Fil.I., kemudian memimpin tawasul kepada para Muassis jamiyyah Nahdlatul Ulama dan seluruh jamaah NU yang telah wafat.
Lantunan ayat suci Alquran disusul kemudian pembacaan yasin dipimpin oleh JQHNU Gresik KH Mahsun Azis, dilanjutkan pembacaan tahlil dipimpin Imam Besar Masjid Jami’ Gresik, KH Umar Thoha.
Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, SE., dan Wakil Bupati Gresik Dr Hj Aminatun Habibah nampak hadir dan larut bersama para jamaah yang hadir. Tak hanya itu, jajaran Forkopimda dan OPD Pemkab Gresik juga turut khidmat mengikuti rangkaian acara ini.
Ketua MWCNU Gresik Ustadz Moch Zaenuri, M.Pd., didapuk sebagai pembagi acara. Ia mempersilahkan Ketua PCNU Gresik Drs KH Mulyadi, MM., untuk menyampaikan sambutan pertama.
Mengawali sambutannya, Ketua PCNU Gresik menyampaikan ucapan terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Utamanya kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan jajaran Forkopimda yang turut memfasilitasi kesukseskan gelaran Haul Muassis NU di Gresik tersebut.
“Kami mengucapkan, pertama ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, kulo sampeaken dhateng bapak Bupati dan jajaran Forkopimda yang benar-benar memberikan fasilitas, sehingga acara ini bisa terlaksana dengan lancar dan insya Allah akan kita kembangkan di tahun-tahun berikutnya,” kata Kiai Mulyadi.
Sebelum mengungkap sedikit sejarah berdiri Nahdlatul Ulama di Gresik, terlebih dahulu Ketua PCNU Gresik periode 2021 – 2026 ini menyapa seluruh tamu yang hadir. Yakni para kiai, masyayikh serta dzuriyah para Muassis NU yang menghadiri Haul.
“Alhamdulillah, tanggal 1 September 1928, Mbah Hasyim, Mbah Wahab, rawuh wonten Gresik mengukuhkan pengurus wonten Masjid Jamik. Subhanallah energi yang luar biasa kehadiran belaiu, sehingga kurang lebih 4500 massa saat itu yang dengan dimotivasi kaliyan Kiai Faqih Maskumambang dan sekarang kita bisa merasakan NU di Gresik kayak gini,” sambungnya.
Haul ini dikatakan Kiai Mulyadi bertujuan sebagai perwujudan rasa syukur sekaligus niat tabarrukan kepada para Muassis NU di Gresik, juga untuk mendapatkan aliran doa dari para kiai yang hadir.
Pada gilirannya, atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi atas Haul Muassis NU sekaligus media silaturahmi ini. Ia berharap sinergitas dan kolaborasi Pemkab Gresik dengan PCNU Gresik bisa terus terjalin dengan baik.
“Mengucapkan banyak terima kasih, rasa syukur kepada Allah Swt bahwa sampai hari ini sinergitas Pemerintah Kabupaten Gresik khususnya dengan lembaga organisasi keagamaan yaitu PCNU Gresik mudah-mudahan sinergitas kolaborasi yang sampun berjalan ini bisa berjalan terus. Pemerintah kabupaten Gresik punya tanggung jawab khusus dalam memperhatikan masyarakat Gresik. Begitu juga PCNU Gresik yang selalu menjadi pelopor,” kata Gus Yani.
Gus Yani juga menyampaikan kebahagiaannya bahwa banyak majelis haul di Kabupaten Gresik yang bahkan melekat sebagai tradisi yang terjaga hingga kini.
Lebih lanjut, ia mengemukakan bila kabupaten Gresik memiliki serpihan sejarah NU, dan Gresik turut andil dalam proses berdirinya Nahdlatul Ulama.
“Insyaallah Gresik menjadi daerah yang dilindungi oleh Allah Swt, (masyarakatnya) menjadi birrul walidain,” sambung Gus Yani.
Usai sambutan Bupati Gresik, KH Abdul Matin Jawahir Wakil Rais PWNU Jawa Timur menyampaikan tentang berbagai kekeramatan Nahdlatul Ulama hingga membagikan penjelasan mengenai dinamika pengurus NU yang tengah terjadi di Jawa Timur belakangan ini.
Dzuriyah Muassis Nahdlatul Ulama juga diberikan kesempatan untuk berbagi hikmah. Di antaranya hikmah itu disampaikan oleh KH Fahmi Amrullah Hadziq merupakan cucu dari Rais Akbar Nahdlatul Ulama Hadratussyikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari sekaligus Ketua PCNU Jombang.
Gus Fahmi menengahkan hakikat Nahdlatul Ulama. Ia juga berbagi pandangan bila maksud dari “Santri Mbah Hasyim” bukan semata berlaku bagi para Pengurus NU, melainkan seluruh warga NU yang terlibat, berperan, berjuang untuk jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Gus Fahmi juga mengingatkan bahwa Mbah Hasyim merupakan sosok yang suka bersilaturahmi. Oleh karena itu, membuat dirinya berusaha datang bila diundang dalam kegiatan jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Dalam kesempatan selanjutnya KH Asep Saifuddin Chalim berkisah tentang ikhtiar sebelum KH Abdul Chalim ditetapkan oleh pemerintah menjadi Pahlawan Nasional. Salah satunya, ia perlu melakukan istikharah terlebih dahulu.
Langkah lainnya, ia juga berupaya untuk mencari beberapa sumber primer dari beberapa tokoh ulama beserta Kiai sepuh di beberapa daerah
Kiai Asep bilang majelis haul sebagai upaya membangkitkan spirit dan meneladani para alim, sesepuh berbuah manis di antaranya yaknu mendapat maghfirah Allah Swt.
Di penghujung Haul Muassis NU oleh PCNU Gresik ini disampaikan Taujihat oleh Rais Aam PBNU KH Miftahul Achyar.
Kiai Miftah menekankan perlunya menyatukan ruh perjuagan dengan persatuan, rasa cinta dan persaudaraan. Ia juga mengingatkan agar pengurus NU tertib menjadikan
Juga mengajak hadirin menjauhi sikap ujub hingga menyebabkan seseorang menafikan kekuasaan Allah Swt.
Kegiatan ini dipungkasi dengan launching buku berjudul Tausiyah Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang disusun oleh KH Muhammad Umar Burhan dan Penandatanganan bersama Prasasti “Atlas Sejarah NU Gresik” oleh Rais Aam PBNU, PWNU Jatim, PCNU Gresik dan Bupati Gresik.
Sebagai informasi, kegiatan haul Muassis NU yang digelar oleh PCNU Gresik dapat disimak kembali melalui kanal YouTube NUGres Channel.
Editor: Chidir Amirullah