DUKUN | NUGres – Ribuan jamaah terdiri dari para santri, alumni, serta warga masyarakat umum baik dari Gresik maupun luar kota, mengikuti dengan khidmat doa dan ziarah makbarah almaghfurlah KH Ma’shum Sufyan serta para masyayikh Pondok Pesantren (PP) Ihyaul Ulum, Dukun, Gresik.
Ziarah makbarah di pemakaman umum Kecamatan Dukun Gresik ini menjadi rangkaian acara Maulid Nabi dan Haul ke-35 KH Ma’shum Sufyan beserta masyayikh yang diselenggarakan oleh keluarga besar PP Ihyaul Ulum, Dukun, Gresik, pada Kamis (26/9/2024).
Di tengah ribuan masyarakat, terlihat hadir Pimpinan PP Ihyaul Ulum Gresik KH Afif Ma’shum, Rais Syuriyah PCNU Gresik KH Moh Farhan, Koordinator Qiraati Kab. Gresik KH Fathoni Abdussyukur, Rais Syuriyah MWCNU Dukun KH Thoyyib Mas’udi serta para kiai lainnya.
Kegiatan diawali dengan pembacaan tawassul dan berkirim Fatihah kepada para ahli kubur. Sedangkan menjadi pewara yakni KH Abdul Malik menyapa para tamu, para kiai, tokoh masyarakat, alumni dan warga masyarakat umum yang hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kiai Abdul Malik menyampaikan pondok pesantren memiliki pilar penting antara lain yaitu; kiai, santri, ngaji, dan alumni. Menurutnya, integritas dari keempat pilar tersebut berperan penting dalam memperkokoh keberadaan pondok pesantren dari masa ke masa.
Selanjutnya, Pemangku Pondok Pesantren Ihyaul Ulum KH Afif Ma’shum mengucapkan terima kasih atas kehadiran warga masyarakat yang turut dalam ziarah makbarah. Ia juga menyampaikan mudah-mudahan Allah Swt melimpahkan keberkahan kepada semua yang hadir.
Selain itu, Kiai Afif juga mengungkapkan syukur bahwa saat ini, hari ini, berada di tengah-tengah makbarah. Tidak sedang di gedung atau di rumah, melainkan di pemakaman.
“Kerawuhan kulo lan panjenengan sedoyo saat ini disamping dalam acara haul lan peringatan Maulud Nabi ingkang dipun selenggaraaken kaliyan putro-putro pondok pesantren Ihyaul Ulum, niku ugi ndereaken perintahe Rasulullah Sayyidina Muhammad Sallahu ‘alaihi wasallam,” tuturnya, mengawali.
Kiai Afif lantas memaparkan hikmah dari berziarah kubur yang dianjurkan Rasulullah Saw. Diantaranya yaitu dapat mengingatkan tentang kepastian datangnya kematian yang akan dihadapi oleh manusia. Dengan menyadari datangnya kematian tersebut, Kiai Afif meyakini bahwa akan membuat seseorang insyaf serta mengendalikan diri agar tidak terjerumus mengikuti nafsu buruk.
“Seseorang bade mencuri, eling: “Ah, aku iki nyolong iki duso, yaopo yo mene nek berhadapan sowan dumateng ngarsane Gusti Allah?”—gak sido. Arepe zino—”Naudzubillah” iling mati, gak sido. Nek onok uwong eling mati kok isik berbuat maksiat, jahat—niku nuduhno nek otaknya itu sudah tidak berfungsi lagi. Jare wong jowo, wong sing ndablek koyok mengkono iku,” ungkap Kiai Afif.
Di penghujung percikan hikmah yang disampaikan, Kiai Afif menyampaikan pesan sekaligus renungan bahwa sungguh beruntung orang yang meninggal dunia namun tidak pernah mati kebaikannya, kendati telah meninggal beberapa tahun, masih dikenang dan abadi kebaikan yang telah ditinggalkan.
Setelah sambutan yang disampaikan Pimpinan PP Ihyaul Ulum, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dipimpin oleh Agus H Dzul Farah, dilanjutkan dengan Tahlil dipimpin oleh Agus H Atta Syifa’ Nugraha.
Acara sore itu ditutup doa bil barokah secara berurutan dipimpin oleh KH Abdul Majid, KH Mahmudi Ambar, KH Moh Farhan dan KH Fathoni Abdussyukur.
Rangkaian Maulid Nabi dan Haul ke-35 KH Ma’shum Sufyan berserta Masyayikh PP Ihyaul Ulum Dukun Gresik berlanjut pada Kamis malam (26/9/2024) setelah salat Isya’.
Suasana malam itu lebih semarak. Hal ini lantaran jamaah yang hadir tak hanya kaum laki-laki melainkan kaum perempuan dan ibu-ibu, serta nampak dihadiri tokoh dan pejabat mulai dari Pemkab Gresik, Camat hingga Kepala Desa.
Seluruh jamaah mengikuti dengan khidmat acara Tahlil Akbar yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah Mojokerto KH Ali Mas’adi.
Dan dilanjutkan dengan Tabligh Akbar yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban, KH Abdul Matin Djawahir. Acara penutupan dengan doa oleh Mustasyar PCNU Gresik, KH Chisni Umar Burhan.
Editor: Chidir Amirullah